"Jadi kita berharap bahwa kesenjangan (harga) antara konvensional dengan elektrik ini tidak terlalu besar seperti sekarang," ujar Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono.
Ia menyampaikan rencananya patokan harga nanti untuk pasar Indonesia akan sedikit menyesuaikan daripada harga kendaraan listrik Toyota yang sudah terjual di beberapa negara. "Sekarang ini harganya sekitar 30 persen ya, lebih mahal dari kendaraan konvensional," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya mobil yang (disumbangkan) ini sudah diperjualbelikan, tapi market yang paling besar sekitar 50 persen itu adanya di Jepang. Kedua setelah Jepang, marketnya di Amerika dan Eropa, itu juga kira-kira hampir mencapai 50 persen. Di luar dari Amerika, Jepang dan Eropa, itu hanya 1 persen. Jadi kecil sekali, baru. Jadi kalau ditanya potensi, luar biasa potensinya," papar Soerjo.
"Total penjualan Toyora Hybrid ini di dunia, untuk Prius kita sudah tembus dari tahun 1997 itu di atas 10 juta unit. Untuk yang plug-in itu sekitar 150 ribu dari tahun 2012 hingga April 2018," tambahnya.
Pemerintah menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tengah melakukan kajian akhir soal aturan mobil listirk. "Regulasi roadmap sudah, tinggal kita finalisasi fiskalnya. Karena fiskal ini menjadi bagian dari kebijakan keseluruhan untuk mobil listrik seperti perbaikan PPnBM, tax holiday, dan lainnya," jelasnya. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah