Anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna alias AWK, sedang menjadi sorotan. Dia diduga menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Menilik sisi lain dari Arya, bagaimana selera otomotifnya?
Dicuplik dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Arya Wedakarna terakhir kali menyampaikan hartanya pada 28 Maret 2022. Total hartanya mencapai Rp 8.145.918.701 (Rp 8,1 miliaran).
Arya memiliki beragam jenis kendaraan bermotor yang terdiri dari tiga motor dan empat mobil dari empat merek. Total isi garasi Arya mencapai Rp 1.311.700.000 (Rp 1,3 miliaran). Berikut ini daftarnya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Motor Honda tahun 2009 senilai Rp 2,9 juta, perolehan sendiri
2. Motor Honda tahun 2011 senilai Rp 2,9 juta, perolehan sendiri
3. Motor Honda tahun 2010 senilai Rp 2,9 juta, perolehan sendiri
4. Mobil Nissan March tahun 2013 senilai Rp 90 juta, perolehan sendiri
5. Mobil BMW tahun 2012 senilai Rp 739 juta, perolehan hasil sendiri
6. Mobil Toyota Frotuner tahun 2014 senilai Rp 249 juta, perolehan hasil sendiri
7. Mobil Mercedes Benz tahun 2018 senilai Rp 225 juta, perolehan hasil sendiri
Demikian informasi terkait isi garasi Arya Wedakarna, kendati banyak informasi yang tidak lengkap disampaikan. Sebagian besar harta Arya merupakan aset tanah dan bangunan sebesar Rp 5.720.700.000 (Rp 5,7 miliaran), harta bergerak lainnya Rp 1.001.400.000, dan kas-setara kas Rp 112.118.701.
Arya Wedakarna Dipolisikan
Senator bernama lengkap Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa itu ramai-ramai dipolisikan oleh sejumlah pihak.
"Betul (kami menerima laporan)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam pesan singkatnya kepada detikBali, Rabu (3/1/2024).
Jansen mengatakan laporan terhadap AWK terkait ucapannya yang diduga menyinggung umat Muslim. AWK diduga menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas SARA atau penodaan terhadap suatu agama.
Tak hanya di Bali, Wedakarna juga dilaporkan oleh warga di Nusa Tenggara Barat (NTB). Para pelapor memperkarakan ucapan Wedakarna yang menolak staf penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan penutup kepala.
Laporan itu dilayangkan oleh Direktur Lombok Global Institut (Logis) NTB Fihiruddin bersama sejumlah aktivis pada Rabu siang (3/1/2024).
"Kalimat (yang dilontarkan AWK) itu bagi kami tidak layak, sangat tidak layak diucapkan. Statemen itu sangat melukai hati kami sebagai umat Muslim dan sebagai anak bangsa," ujar Fihiruddin seusai melayangkan laporan ke Ditreskrimsus Polda NTB.
Berdasarkan video yang beredar, Wedakarna tampak berbicara dengan nada tinggi di depan peserta rapat. Momen itu terjadi saat rapat Komite I DPD RI utusan Provinsi Bali bersama jajaran Bandara Ngurah Rai, Bea Cukai, dan instansi terkait di kantor Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah