Pendiri PO MTI, Rian Mahendra telah menggelar konferensi pers di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu malam (12/12) untuk mengklarifikasi tudingan dan laporan PO Sembodo ke polisi. Rian turut didampingi Agus selaku kuasa hukumnya.
Rian pertama-tama mengaku terusik dengan tuduhan dan laporan yang dilayangkan PO Sembodo. Menurut dia, apa yang dialaminya sekarang berbeda dengan kasus perselisihan yang terjadi antara dirinya dan Haji Haryanto.
Mulanya, Rian mengklaim tak mau memperpanjang masalah dengan PO Sembodo. Sebab, kata dia, perusahaan tersebut telah banyak berjasa untuk PO MTI. Namun, lama-lama, mantan Direktur Ops PO Haryanto itu merasa terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat saya pertempuran ini sampai detik ini hati nurani saya menolak. Tapi karena MTI bukan cuma Rian Mahendra dan ada banyak orang yang hidup dari sini, mereka meminta saya untuk meluruskan supaya tidak menjadi bola liar," ujar Rian Mahendra saat menghadiri sesi konpers.
![]() |
Pada kesempatan itu, Rian memastikan, semua tuduhan yang dialamatkan PO Sembodo ke dirinya sama sekali tak berdasar. Bahkan, dia menganggapnya sebagai fitnah dan pembunuhan karakter.
Pertama, Rian menepis tudingan soal masalah keuangan antara dirinya dan PO Sembodo. Dia menjelaskan, jarak antara penyerahan unit dan penarikan bus hanya satu bulan dua minggu. Sehingga, terlalu singkat untuk menghimpun dana.
Selain itu, Rian juga komentar soal tuduhan menipu PO Sembodo dengan total kerugian hingga Rp 2,2 miliar.
"Untuk tuduhan penggelapan sampai Rp 2,2 miliar itu nggak masuk akal banget dan luar biasa pembunuhan karakter dan fitnahnya. Tapi saya nggak akan tinggal diam, saya pasti akan ada tindakan di jalur hukum," ungkapnya.
![]() |
Lebih jauh, Rian juga menjelaskan awal mula pihaknya pecah kongsi dengan PO Sembodo. Menurut dia, mereka menuntut sesuatu dari MTI. Meski tak dijelaskan secara detail, namun kuat dugaan tuntutan tersebut berkaitan dengan saham.
"Alasannya karena ada hal yang saya tolak (dari mereka). Kenapa saya tolak? Karena menurut saya hak-hak MTI sendiri belum dipenuhi dan mereka ingin banget itu," tuturnya.
Selanjutnya, Rian mengklarifikasi soal tuduhan kabur dari PO Sembodo. Dia justru mengaku diusir paksa dari Cawang, Jakarta Timur. Putra Haji Haryanto itu menegaskan, anggapan yang menyebut kondisi bus rusak saat dikembalikan ke PO Sembodo juga tak benar.
"Dari semua pernyataan yang mereka keluarkan, hanya satu yang saya benarkan, yaitu saya mengabaikan somasi mereka. Mengabaikan itu bukan karena saya menyepelekan, tapi karena isinya terlalu menyudutkan," kata Rian.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah