Mengintip Isi Garasi Kepala IKN Nusantara Bambang Susantono

Mengintip Isi Garasi Kepala IKN Nusantara Bambang Susantono

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 10 Mar 2022 16:51 WIB
Profile Bambang Susantono saat menjalani wawancara khusus dengan tim detikcom beberapa waktu lalu sebelum dirinya terbang dan bekerja di ADB usai menjabat sebagai WamenHub RI
Bambang Susantono Diangkat menjadi kepala IKN Nusantara (Rachman Haryanto/detikoto)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo akan melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Bambang sebelumnya sudah wara-wiri mengemban tugas sebagai pejabat negara.

Sebagai penyelenggera negara, Bambang Susantono kerap melaporkan harta kekayaannya secara berkala. Terakhir, Bambang melaporkan harta kekayaannya itu pada tahun 2014 ketika menjabat sebagai komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Saat itu, total harta yang dimiliki Bambang Susantono sebesar Rp 3.929.537.807 dan terdiri dari berbagai aset. Salah satu asetnya berupa alat transportasi dan mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Bambang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) delapan tahun silam, keseluruhan alat transportasi yang dimiliki Bambang ditaksir punya nilai Rp 470 juta.

Adapun deretan alat transportasi yang dimiliki Bambang cukup beragam, mulai dari sepeda hingga mobil. Untuk sepeda diperoleh Bambang dari hasil sendiri pada tahun 2012 senilai Rp 20 juta. Kemudian ada juga dua mobil yang terdiri dari Toyota Rush tahun 2010 senilai Rp 100 juta, Nissan Serena 2013 seharga Rp 350 juta.

ADVERTISEMENT

Perlu diingat deretan kendaraan di atas merupakan hasil laporan tahun 2014. Bisa jadi ada ubahan selama delapan tahun terakhir. Bambang Susantono sendiri nantinya akan bertugas di IKN yang berkonsep green smart city.

Jokowi sempat menyebut IKN bakal dirancang ramah terhadap pejalan kaki, pesepeda, dan juga transportasi umum. Jumlah kendaraan pribadi di Otorita IKN pun disebut tak banyak karena 80% merupakan kendaraan umum. Baru 20% sisanya diisi oleh kendaraan pribadi yang ramah lingkungan.

"Jadi, yang senang jalan kaki, silakan pindah ke ibu kota baru, yang senang bersepeda, ingin sehat, juga pindahlah ke ibu kota baru. Kalau yang senang naik mobil, apalagi yang mobilnya pakai BBM fosil, jangan pindah ke ibu kota baru," kata Jokowi




(dry/din)

Hide Ads