Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang penggunaan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil atau bahan bakar minyak (BBM) di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, Nusantara. Pengguna mobil bensin dan diesel dilarang berkeliaran di IKN.
Ibu kota negara baru ini dibangun dengan konsep kota hutan pintar. Selain itu, IKN Nusantara memprioritaskan mobilitas warga pejalan kaki. Transportasi yang jadi unggulan adalah sepeda dan kendaraan umum ramah lingkungan.
"Jadi, yang senang jalan kaki, silakan pindah ke ibu kota baru, yang senang bersepeda, ingin sehat, juga pindahlah ke ibu kota baru. Kalau yang senang naik mobil, apalagi yang mobilnya pakai BBM fosil, jangan pindah ke ibu kota baru," kata Jokowi Selasa (22/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dilarangnya penggunaan mobil berbahan bakar fosil, tak menutup kemungkinan mobil kepresidenan juga akan diganti jadi mobil listrik. Saat ini, Jokowi menggunakan Mercedes-Bens S600 Guard sebagai mobil dinas. Kalau pindah ibu kota ke IKN Nusantara, mungkin mobil listrik akan jadi kendaraan dinas kepresidenan baru.
Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengaku siap jika diminta untuk menyuplai kendaraan listrik untuk kepresidenan. Apalagi, mobil presiden dan Paspampres saat ini menggunakan mobil Mercedes-Benz. Seperti disebutkan sebelumnya, Jokowi menggunakan Mercy S-Class, dan Paspampres ada yang menggunakan Mercedes-Benz G-Class.
"Tentu kami akan sangat senang dan menjadi suatu kehormatan bagi kami kalau misalnya mobil kepresidenan menggunakan EQS (mobil listrik setara S-Class) dan EQG (mobil listrik setara G-Class). Karena sekarang kan (Presiden) menggunakan S-Class dan G-Class. Dan kebetulan dua model tersebut akan ada versi electric vehicle-nya," kata Head of Sales Operations and Product Management MBDI Kariyanto Hardjosoemarto dalam acara peluncuran GLC 200 Night Edition secara virtual, Kamis (24/2/2022).
Menurut Kari, Mercedes-Benz G-Class versi listrik atau EQG dilakukan sekitar akhir 2024 atau 2025. Waktu peluncuran EQG itu pas dengan rencana perpindahan ibu kota ke IKN Nusantara.
"Tapi tentunya bahwa mobil Presiden kan memiliki standar safety tersendiri, antipeluru dan sebagainya. Untuk pada saat ini memang belum ada EQS dan EQG yang guard, yang antipeluru. Tapi ke depannya kita nggak tahu," ujar Kari.
"Kalau EQG timing-nya pas nih, karena EQG nanti kan kungkinan akan launching itu di akhir 2024 atau di 2025 jadi pas, ibu kota pindah ke kota Nusantara, siapa tahu nanti kita dapat suatu kehormatan. Pada prinsipnya kami siap mendukung jika dibutuhkan. Dan kami jika ada requiry dari spek dan sebagainya tentu kami akan dengan senang hati untuk memberikan asistensi kepada pihak terkait," pungkasnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?