Cerita Orang Pertama yang Bawa Mobil Listrik ke Indonesia

Cerita Orang Pertama yang Bawa Mobil Listrik ke Indonesia

M Luthfi Andika - detikOto
Senin, 22 Mar 2021 07:43 WIB
Prestige Motorcars kembali memperkenalkan line up kendaraan ramah lingkungannya. Kali ini mobil yang dibawa oleh importir umum tersebut adalah Tesla Model 3.
Rudy Salim jadi orang pertama yang membawa mobil listrik Tesla ke Indonesia Foto: Pradita Utama/detikOto
Jakarta -

Mobil listrik terus naik daun di Indonesia, seiring dengan makin banyaknya produsen yang mengeluarkan kendaraan ramah lingkungan ini. Tapi pasti banyak dari detikers tidak tahu ternyata mobil listrik sudah masuk dan dijual di Indonesia sejak 2014.

Adalah Prestige Motorcars yang pertama membawa mobil listrik ke Indonesia. Importir umum itu menawarkan berbagai pilihan produk mobil mewah, salah satunya Tesla. Mobil listrik yang ditawarkan di Indonesia pertama kali didatangkan langsung dari luar negeri secara utuh.

"Saya adalah orang pertama yang membawa mobil listrik di Indonesia termasuk Tesla. Waktu itu yang kami tawarkan varian S, kalau sekarang sudah ada Tesla S 100 dan tahun depan S plaid," kata CEO Prestige Motorcars, Rudy Salim dalam perbincangan dengan detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai Importir Umum (IU), Prestige Motorcars terbilang berani membawa Tesla ke Indonesia saat itu. Soalnya ketika itu mobil listrik belum populer di Indonesia.

n di IndonesiaJakarta - Prestige Motorcars kembali memperkenalkan line up kendaraan ramah lingkungannya. Kali mobil yang dibawa oleh importir umum tersebut adalah Tesla Model 3. Model 3 adalah varian paling terjangkau dari lini Tesla yang ada saat ini.Ilustrasi Prestige Motorcars kembali memperkenalkan line up kendaraan ramah lingkungannya. Kali mobil yang dibawa oleh importir umum tersebut adalah Tesla Model 3. Model 3 adalah varian paling terjangkau dari lini Tesla yang ada saat ini. Foto: Luthfi Anshori

"Kenapa memasukkan mobil listrik di Indonesia? Saya percaya mesin konvensional sudah tidak akan dipakai ke depannya. Ke depannya tinggal tunggu waktu, mobil akan berubah menjadi mobil listrik, hal ini seperti digital destruktif yang terjadi," ucap Rudy.

ADVERTISEMENT

"Era digital terjadi karena adanya satu hal yang efektif, efisien, lebih murah dan lebih cepat membuat suatu perubahan. Zaman dulu orang sekolah bertatap muka sekarang kita menggunakan zoom dan webinar itu terjadi sangat cepat, dan saya percaya ini juga akan terjadi pada mesin konvensional, jadi peluang itu sudah saya lihat di 2014," Rudy Salim menambahkan.

Nekat membawa mobil listrik di Indonesia bukan tanpa alasan. Mobil listrik dinilai memiliki banyak kelebihan dan keuntungan bagi pemiliknya.

"Kenapa mobil listrik? Karena mobil ini jauh lebih efisien sekali pengisian bisa memiliki jarak hingga 400-505 km. Untuk tipe tertinggi Tesla yang memiliki daya 100 kW, saat menggunakan listrik SPLU PLN tarif Rp 1.300 maka pengendara hanya perlu Rp 130.000, ini hanya 1/4 dibandingkan dengan mesin konvensional untuk bisa menempuh jarak tersebut," Rudy mengatakan.

"Kedua, perawatan mobil listrik lebih murah tidak ada perawatan tidak ada pergantian oli busi, tapi hanya software dan hardware seperti ban, wiper, kampas rem. Jadi ini sangat mudah, sangat murah dan sangat nyaman digunakan," tutup Rudy.




(lth/din)

Hide Ads