Oleh karenanya, ia mengaku sering diledek teman karena tidak bisa memacu motor dengan kencang bila di jalan umum.
"Iya, saya pernah diledekin teman. Mereka bilang, 'Kamu pebalap tapi di jalan malah lama (bawa motornya),'" ujar Doni di Gedung Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak percaya diri kalau di jalan raya, karena takut ada orang nyebrang dan sebagainya. Di jalan raya tidak seperti sirkuit, jadi berbahaya," lanjutnya.
Sejak usianya yang ke-9 juga Doni mengaku tidak pernah bawa motor sendirian. Sekalipun dibutuhkan, ia hanya mau memacu kecepatan di sirkuit saja.
"Waktu itu (usia sembilan tahun) orang tua senang karena anaknya sudah bisa mengendarai motor. Jadi bisa anterin kakak dan ibu. Tapi tidak saya lakukan. Kalau sekolah ya tetap saja diantar, kan belum punya SIM. Ya, kalau di komplek saja boleh lah," kata Doni.
"Tapi untuk ngebut selain di sirkuit, saya tidak pernah ikutan (balap liar). Karena memang saya dididik dengan kedisiplinan tinggi dan profesional," tutupnya. (ruk/rgr)
Komentar Terbanyak
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%
Lexus Sultan HB X Lagi Berhenti di Lampu Merah, Disalip Rombongan 'Tot-Tot Wuk-Wuk'
Strobo-Sirene Dicuekin! Pejabat Minta Lewat, Privilege Berbau Arogansi Dilawan Rakyat