Yamaha Lexi sudah berubah total namun tetap menawarkan fungsional. Bahkan Lexi sekarang masuk ke dalam keluarga Maxi. Satu hal yang jadi unggulan Yamaha Lexi terbaru ini ialah mesin 125 cc yang diganti menjadi 155 cc. Dengan kapasitas mesin yang membengkak, otomatis figur tenaga di atas kertas yang dihasilkan lebih besar.
Kami berkesempatan untuk menjajal Lexi LX 155 dari Tendean, Jakarta Selatan menuju Bukit Cirimpak di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Total jarak yang ditempuh sekali perjalanan sekitar 66 kilometer dengan berbagai macam kondisi medan jalan, seperti membelah kemacetan tengah kota, hingga jalur menanjak di kawasan perbukitan.
![]() |
Figur tenaga baru ini memberikan sensasi yang lebih baik dari dari Yamaha Lexi versi terdahulunya. Untuk pemakaian commuter Jakarta , Yamaha Lexi menawarkan akselerasi yang responsif. Apalagi diajak selap-selip di tengah kemacetan, Yamaha Lexi terbilang lincah dengan sokongan tenaga yang mumpuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pun demikian saat jalanan lengang. Saat mencoba bukaan gas hingga di atas 6.000 rpm, ada fitur VVA (Variable Valve Actuation) yang aktif, walhasil membuat motor ini seperti mendapatkan dorongan tambahan tenaga. Buat motor harian, rasanya Lexi LX 155 sudah cukup untuk mengakomodir kebutuhan.
Tenaga dari Lexi LX 155 ini juga bisa diandalkan saat masuk ke kawasan perbukitan. Terbukti saat masuk ke kawasan Bukit Cirimpak, jalannya yang sempit dan lumayan curam. Karakter mesin 155 cc ini juga tetap responsif! motor dengan mudah bisa diajak naik ke atas hingga parkir di paling dekat dengan area camping ground.
![]() |
Ada deretan resep Yamaha bikin Lexi LX 155 ini begitu menyenangkan dikendarai. Di atas kertas, Mesin terbaru pada Lexi LX 155 menghasilkan tenaga maksimum sebesar 11.3 kW (15,4 HP) pada putaran 8000 rpm. Mengendarai Yamaha Lexi 155 juga makin menyenangkan berkat torsi maksimum sebesar 14.2 Nm pada 6500 rpm. Selain itu, mesin Lexi LX 155 juga telah berteknologi VVA (Variable Valve Actuation), SOHC, 4 valve dan liquid cooled.
Bisa dibilang Lexi memiliki power weight to ratio yang oke di kelas Maxi, sebab motor dengan bobot hanya 118 kg (connected ABS) ini punya tenaga 15,4 hp dan torsi 14,2 Nm. Sebagai pembanding, sebelumnya Yamaha Lexi menggunakan mesin 125 cc sampai 8,75 Kw pada 8.000 rpm dengan torsi maksimal 11,3 Nm pada 7.000 rpm. Jelas ada peningkatan figur tenaga pada Yamaha Lexi ini.
Karakter sok depan cukup empuk. Sedangkan area belakang cenderung stiff, asyiknya lebih anteng saat melewati tikungan dan jala aspal mulus, walhasil membuat motor lebih mudah dikendalikan.
![]() |
Yamaha mengungkapkan mesin yang dipakai Lexi LX 155 adalah mesin Blue Core 155cc generasi terbaru yang mendapatkan rombakan pada desain camshaft, piston, head, jalur oli dan beberapa bagian lainnya. Efek dari improvement ini adalah meningkatnya efisiensi mekanis yang membuat mesin motor menjadi minim gesekan dan vibrasi, sehingga akselerasi serta performanya menjadi lebih baik.
Motor digunakan di jalur perkotaan hingga membelah perbukitan dengan berbagai kondisi jalan seperti membelah kemacetan. berboncengan, sampai gaya agresif untuk merasakan tenaganya. Saat menjajalnya pun tak lagi menerapkan eco riding, sesekali motor dipuntir secara spontan apalagi Yamaha Lexi LX 155 juga sudah dibekali VVA yang diklaim membuat performa tarikan mesin lebih bertenaga.
![]() |
Semua tipe Lexi LX 155 uga sudah dibekali teknologi Blue Core sehingga performa mesin semakin maksimal, namun tetap irit bahan bakar, plus ditambah dengan fitur Stop & Start System yang berguna ketika berhenti di lampu merah.
Untuk konsumsi BBM-nya, motor ini bisa mencapai 40,9 km/liter dengan pengisian bensin kadar oktan RON 92. Perlu menjadi catatan, bahwa hasil pengetesan tersebut bisa berbeda, tergantung beberapa faktor. Mulai dari gaya berkendara, bobot rider, kondisi lalu lintas, suhu dan cuaca.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?