Francesco Bagnaia finis ke-14 sprint race MotoGP Catalunya. Hasil itu membuat penderitaan Bagnaia berlanjut.
Bagnaia sejatinya bisa memperbaiki posisi. Dia start jauh di belakang, yaitu ke-21. Murid Valentino Rossi ini finis urutan 14 pada sprint race MotoGP Catalunya 2025. Hasil ini belum memuaskan bagi Bagnaia.
Faktanya, Bagnaia bisa tampil oke di Sirkuit Montmelo tahun lalu, Rider Italia itu menang balapan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Honda Umumkan Masa Depan Luca Marini |
Namun keberuntungan belum berpihak pada Bagnaia lagi. Hasil sprint race Catalunya, Bagnaia terpuruk di luar posisi 10 besar. Bagnaia juga harus start dari posisi 21 lagi pada balapan utama nanti.
Bagnaia menyebut perjuangan ini sebagai bagian dari masalah yang dihadapi sepanjang musim.
"Berjuang. Seperti sepanjang musim, tapi di sini saya sudah menduganya, dan memang seperti itu," ujar Bagnaia dikutip dari Motosan, Minggu (7/9/2025).
"Saya memimpikan sebuah langkah maju setelah Balaton, tapi treknya sulit, dan mungkin pengaturannya kurang tepat untuk trek ini," tambah dia.
Pebalap asal Italia ini menjelaskan bahwa ia masih menggunakan setelan motor yang sama seperti tahun lalu ketika dia meraih kemenangan. Namun, Bagnaia merasa ada yang berbeda kali ini.
"Saya masih pakai yang saya pakai di Barcelona tahun lalu. Tapi tahun lalu saya menyelesaikan seluruh sprint race, kecuali putaran terakhir ketika saya jatuh," kata Bagnaia.
Secara keseluruhan, Bagnaia berpotensi kehilangan gelar juara dunia lagi. Saat ini dia bertengger posisi tiga klasemen sementara MotoGP 2025. Sementara itu, Marc Marquez, rekan setimnya, tampil sempurna; 455 poin dari 12 podium dan 10 kemenangan.
"Saya tidak ingin membandingkan motor lagi. Saat ini, motor yang saya miliki adalah yang terbaik. Marc [MΓ‘rquez] melakukannya dengan sangat baik. Jelas dia bukan yang tercepat hari ini, tetapi dia menang. Kita hanya perlu menghormati pekerjaannya dan melihat apa yang dia lakukan, karena dia berkendara dengan sangat sempurna," kata Bagnaia.
Bagnaia seperti habis kesabaran, motor Ducati tunggangannya terlihat melempem. Hasilnya berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Marc Marquez.
Bagnaia merana, sebab begitu besar perbedaan feeling di sirkuit Catalunya tahun ini. Dia merasa tidak nyaman dan harus memaksakan diri hingga batasnya hanya untuk menjaga kecepatan, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan di masa lalu.
"Yang sulit diterima adalah saya kesulitan, dan saya berisiko banyak kecelakaan," ungkap Bagnaia.
"Hari ini saya berisiko kecelakaan tujuh kali, dan itu aneh karena tahun lalu saya jauh lebih cepat. Saya belum pernah mengambil risiko seperti ini," ungkap dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?