First Ride Yamaha Fazzio, Begini Impresi dan Rasa Hybrid-nya

Ototest

First Ride Yamaha Fazzio, Begini Impresi dan Rasa Hybrid-nya

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 04 Feb 2022 15:47 WIB
Yamaha Fazzio Hybrid Connected
Test ride Yamaha Fazzio Hybrid Connected Foto: Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)
Jakarta -

Yamaha Fazzio Hybrid Connected sudah bisa dibeli konsumen Indonesia. Tapi bagaimana rasanya menggunakan motor ini untuk membelah kemacetan kota? Berikut impresi pertama mengendarai Fazzio Hybrid Connected.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memasarkan Fazzio Hybrid Connected 125 sejak 18 Januari 2022. Motor ini diberi emblem "Hybrid", membuatnya jadi yang pertama di kelas 125 cc.

DetikOto diberi kesempatan menjajal motor bergaya retro modern ini di kawasan Kota Bogor, Jawa Barat sejauh 19,9 kilometer. Tesnya cukup singkat, namun sedikit mewakili beberapa karakter jalan dari mulai berlubang, mulus hingga tanjakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama kali hal yang perlu dibahas ialah soal desain. Motor ini langsung "eye catching" sedari pandangan pertama, bentuknya yang klasik dengan lampu utama yang membulat terkesan layaknya motor skutik ala Eropa.

Tak jarang, sorot mata dari rombongan test ride menarik perhatian masyarakat sekitar. Maklum saja, motor ini memang memiliki karakteristik unik dan coba menggoda konsumen muda.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui tren ini memiliki segmentasi pasar tersendiri, terbukti ada Honda Scoopy, Yamaha Vino, Benelli Panarea, dan Vespa.

Yamaha mengategorikan Fazzio Hybrid Connected dalam segmen Classy Yamaha. Identik dengan aura klasik tapi tetap modern.

Yamaha Fazzio Hybrid ConnectedYamaha Fazzio Hybrid Connected (Ridwan Arifin/detikoto)

Lalu ke area samping, tongkrongan dari Fazzio Hybrid ini seperti skutik pada umumnya. Dek untuk pijakan kaki dibuat rata tak bertingkat layaknya Nmax atau Aerox.

Desainnya tidak saklek membulat, sedikit berbentuk kontak, terutama di area bodi belakang. Sepintas mirip garis desain skutik nyentrik Yamaha QBIX 125.

Posisi riding dan dimensi Yamaha Fazzio

Posisi riding dari Yamaha Fazzio Hybrid Connected terbilang ramah untuk ukuran tubuh rider 168 cm dengan bobot 78 kilogram. Kaki dengan mudah menyentuh tanah, sebab tinggi tempat duduk Fazio Hybrid hanya 750 mm.

Berlanjut ke area setang, posisinya tak terlalu pendek ataupun tinggi. Tangan juga mudah meraih handle dari Fazzio Hybrid. Posisi badan tidak membungkuk, feeling berkendaranya mirip dengan skutik 125 cc Yamaha lainnya.

Yamaha Fazzio Hybrid ConnectedYamaha Fazzio Hybrid Connected Foto: Sena

Joknya tidak tebal, saat ditekan busanya juga tidak tipis-tipis amat. Sepanjang berkendara selama hampir 1 jam, bokong juga tidak terasa pegal.

Posisi dek dari Yamaha Fazzio juga rata. Kaki juga tidak diangkat terlalu tinggi, bahkan posisi dengkul tidak sampai naik melebihi ketinggian perut sehingga membuat posisi berkendara nyaman.

Dalam kata lain, dek tidak terlalu tinggi meskipun ada aki di bawahnya. Ukuran kaki 43 juga masih terdapat ruang yang tersisa, saat diukur posisi dengkul juga menyisakan 4 ruas jari dengan body dalam posisi duduk.

Yamaha Fazzio Hybrid ConnectedYamaha Fazzio Hybrid Connected Foto: Ridwan Arifin

Bagi Anda yang biasa mengendarai motor skutik Yamaha, perlu adaptasi di area kemudi Fazzio karena posisi batok kepala dari Yamaha Fazzio yang besar. Namun hal ini bukanlah masalah besar.

Dari segi dimensi, Fazzio memiliki ukuran yang ringkas, dengan panjang total 1.820 mm, lebar 685 mm, dan tinggi 1.125 mm. Jarak sumbu rodanya 1.280 mm, ground clearance 135 mm, tinggi jok 750 mm, berat isi di 95 kg, dan kapasitas BBM sebesar 5,1 liter.

Well, bicara dimensi ini membuat kemampuan manuver Fazzio lebih unggul tapi di sisi lain ada juga hal yang harus dipangkas untuk kenyamanan.

Misalnya dibandingkan dengan Yamaha Freego, yang memiliki dimensi panjang 1.905 mm, lebar 690 mm, dan tinggi 1.100 mm, dengan jarak sumbu roda mencapai 1.275 mm, tinggi tempat duduk 778 mm, berat isi 100 kilogram, kapasitas tangki bensin 4,2 liter. Dari data di atas, Fazzio menawarkan bagasi hanya 17,8 liter berbanding dengan Freego dengan kemampuan bagasi 25 liter.

[Halaman Berikutnya >> Sensasi Hybrid Fazzio]

Begini rasanya hybrid dari Fazzio

Satu hal yang bikin penasaran dari Yamaha Fazzio ialah teknologi hybrid. Sistem hybrid yang terpasang pada Fazzio memiliki dua sumber tenaga yang saling bersinergi, yaitu tenaga yang dihasilkan dari mesin serta tenaga yang berasal dari Electric Power Assist Start.

Sejumlah komponen yang saling bersinergi antara lain Starter Generator Control Unit, Smart Motor Generator (SMG), dan baterai atau aki.

Pada mesin Hybrid Blue Core 125 ini, electric power assist start yang bersumber dari daya baterai (aki) berfungsi untuk membantu tarikan awal mesin pada tiga detik pertama. Tenaga dihasilkan dari gabungan mesin dan electric power assist, sehingga bisa membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak.

Perlu diketahui fitur power assist baru bekerja setelah memenuhi suhu kerja mesin, dan tegangan aki berada di angka ideal, yakni 12,4 volt. Setelah keduanya terpenuhi, barulah power assist-nya bekerja.

Saat hybrid bekerja maka ada lingkaran pada tulisan assist-nya, menandakan hybrid power assist sudah aktif. Saat dijajal gas spontan, power assist terasa hampir pada 30 km/jam. Sebagai pembanding, putaran awal yang lebih responsif ketimbang Freego atau Yamaha Gear. Selain teknologi hybrid, Fiazzio punya kompresi berbeda, serta konstruksi CVT-nya yang lebih pendek.

Sayangnya motor tidak bisa dibetot dalam-dalam, lantaran mengikuti iring-iringan dari instruktur keamanan Yamaha yang memimpin rombongan. Kendati demikian, sedikit curi-curi putaran menengah ke atas mirip-mirip sama skutik 125 cc Yamaha yang lain.

Di atas kertas Fazzio Hybrid sudah mengusung mesin 125 cc satu silinder dengan daya maksimum 6,2 kW di 6.500 rpm dan torsi maksimal 10,6 Nm di 4.500 rpm.

Handling Yamaha Fazzio

Setelah dipakai riding menempuh 19,9 kilometer, pengendalian dari Yamaha Fazzio terbilang ringan buat meliak meliuk ternyata enteng. Ya, karena bobotnya 95 kg, wheelbase tidak terlalu panjang membuat motornya lincah.

Kalau bicara suspensi belakang tak terlalu keras tapi tak bisa dibilang empuk juga kalau duduk sendirian. Sedangkan suspensi depan, karakternya mengarah untuk agility, jarak main travel juga rasanya tidak terlalu panjang sehingga getaran terasa di area setang saat melewati jalan berlubang atau tak rata.

Yamaha Fazzio Hybrid ConnectedYamaha Fazzio Hybrid Connected Foto: Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)

Kendati demikian dengan profil ban 110/70 membuat rasa percaya diri tak berkurang saat lakukan manuvar. Di sisi lain profilnya tidak terlalu tebal, dirasa turut sumbangsih dalam hal getaran saat melewati jalan tak rata.

Oiya dari sektor pengereman terbilang empuk dan pakem. Utamanya pada pengereman depan, biarpun disk brake-nya kecil.

Secara umum Yamaha Fazzio masih oke, terutama soal agility atau kelincahan untuk dipakai mobilitas sehari-hari.

Konsumsi BBM

Saat dites, Yamaha Fazzio Hybrid Connected digunakan di jalur perkotaan dengan berbagai kondisi, seperti membelah kemacetan. Namun kecepatan dibatasi karena harus mengikuti alur iring-iringan. Hanya sesekali motor dipuntir secara spontan. Apalagi Yamaha Fazzio juga sudah dibekali Bluecore Hybrid yang diklaim membuat performa tarikan mesin lebih bertenaga pada tiga detik pertama, memasuki tanjakan, dan saat berboncengan.

Yamaha Fazzio berjalan dengan kondisi tangki full pertama sampai menempuh jarak sekitar 19,9 kilometer. Setelah menempuh jarak tersebut, tangki kembali diisi full dan membutuhkan bensin lagi sebanyak 0,285 liter.

Setelah jarak tempuh dibagi 0,285 liter jadi konsumsi bahan bakar Yamaha Fazzio hasil pengetesan redaksi detikOto ialah 1 liter bensin untuk berjalan sejauh 69,82 kilometer.

Torehan 69,82 kilometer per liter di terbaru juga dari penggunaan fitur Start Stop System. Dengan fitur tersebut motor akan mematikan mesin otomatis ketika berhenti atau idle lebih dari 3-5 detik.

Jadi, ketika mesin mati saat di lampu merah atau kemacetan, tidak akan membuang bahan bakar secara percuma sehingga bisa membuat konsumsi bensin lebih irit.

Perlu menjadi catatan, bahwa hasil pengetesan tersebut bisa berbeda-beda, tergantung beberapa faktor. Mulai dari gaya berkendara, bobot rider, kondisi lalu lintas, suhu dan cuaca. Sebagai pembanding awak media lain bahkan bisa menembus hingga 75,09 km/liter.


Hide Ads