Ducati Scrambler Classic lansiran 2018 ini, hadir dengan dimensi yang ramah dan tidak intimidatif. Apalagi untuk pemula dalam menggunakan moge, rasanya motor ini terasa mudah dikendarai.
Saat menerima Ducati Scrambler Classic ini, kami langsung menilik ke layar smartphone dan mencoba untuk mencari tahu seberapa besar dimensi motor ini. Lalu kami bandingkan juga dengan motor sport naked 250 cc yang banyak beredar di jalanan.
![]() |
Ternyata tebakan awal kami benar. Scrambler ini memang sangat merakyat sekali dan cocok dibawa kemana-mana. Bagaimana tidak, dimensi motor ini praktis mirip sekali dengan Yamaha MT-25.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari spesifikasi yang kami baca, dimensi lebar dan tinggi Ducati Scrambler Classic dan Yamaha MT-25 sama persis, yaitu di angka 845 mm untuk lebar dan 1.150 mm untuk tinggi.
Namun perbedaannya tentu dari jarak sumbu roda dan panjang keseluruhan motor ini. Ducati Scrambler Classic ini lebih panjang dibanding Yamaha MT-25. Menurut datanya, Scrambler Classic punya panjang 2.165 mm dengan jarak sumbu roda 1.445 mm.
Dengan dimensi segini, pantas saja Ducati Scrambler Classic ini sangat mudah untuk dikendarai dan sangat tidak intimidatif. Menurut kami, motor ini sangat cocok untuk pasar Asia yang cenderung padat jalan rayanya dan ridernya tidak terlalu tinggi.
![]() |
Handling yang demikian ramahnya, dikawinkan pula dengan suspensi yang sangat baik impresinya. Karakter suspensinya sangat 'dewasa'.
Suspensi depannya menggunakan sok teleskopik terbalik alias up-side down dari pabrikan Kayaba. Sok depannya ini punya diameter as 41 mm dengan jarak main 150 mm.
Sementara itu, sok belakangnya model tunggal dan di tempatkan di sebelah kiri. Layaknya sok depan, datang dari pabrikan Kayaba.
Kenapa kami bilang soknya ini punya karakter yang 'dewasa'? Jelas saja, sok depan dan belakangnya ini terasa medium, tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras. Namun, ketika melewati jalan jelek hingga berlubang, redaman soknya terasa sangat nyaman dan membuat berkendara kian asyik.
![]() |
Namun, soknya ini juga terasa baik ketika digunakan bermanuver atau berbelok dalam kecepatan tinggi. Limbung tidak terasa dan motor sangat nurut.
Bahkan ketika dipakai berboncengan, sok belakangnya jarang sekali bottoming atau mentok. Hal ini akan terasa jika kita tidak mengontrol kecepatan ketika melewati polisi tidur yang tinggi.
Jadi untuk urusan handling dan impresi berkendara Ducati Scrambler Classic ini, menurut kami menjadi paket yang komplet. Tidak menyeramkan, enak dipakai di perkotaan yang padat, namun masih cukup baik untuk dibawa berkendara melewati jalan berliku dalam kecepatan tinggi.
(mhg/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?