Jakarta -
Pada 6 Juni 2017 lalu Viar pertama kali meluncurkan skuter listrik di Indonesia dengan banderol Rp 16,2 juta. Pantas rasanya motor listrik Viar Q1 jadi salah satu motor yang ditunggu-tunggu.
Bagaimana tidak, Viar Q1 jadi motor listrik pertama yang dijual di Indonesia. Viar pun menargetkan untuk bisa dipilih oleh pecinta otomotif yang peduli dengan lingkungan saat berkendara. Selain itu untuk yang menginginkan keselamatan berkendara, karena kecepatan Viar Q1 bisa diatur.
Nah kali ini detikOto coba mengetahui kelebihan apa saja yang ditawarkan motor listrik ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini mungkin banyak yang memandang sinis terhadap motor listrik. Namun, Viar berani memperkenalkan Viar Q1 yang berbekal listrik. Bagaimana tidak, karena di mata Viar, Q1 listrik memiliki berbagai keunggulan yang bermanfaat buat masyarakat.
Salah satu keunggulan motor listrik ini adalah tidak diperlukan perawatan berlebih. Menurut Viar, motor listrik sangat berbeda dengan motor bermesin konvensional.
Karena bisa dipastikan motor listrik tidak perlu mengganti pelumas mesin, sehingga motor listrik hampir tidak membutuhkan perawatan. Kecuali ada pergesekan, ada karat, atau benturan saat terjadi kecelakaan.
Dengan menggunakan tenaga motor listrik yang terselip di belakang roda, motor listrik Viar Q1 diklaim mampu tembus hingga 1-1,5 tenaga kuda dengan memiliki 800 Watt.
Meski berbekal listrik, Viar sudah membuktikan motor listrik Q1 bakal bisa menerobos genangan air atau banjir sebetis lelaki dewasa.
Karena Viar Q1 memang dibuat dengan material anti-air, seperti menggunakan karet berkualitas, serta menyelipkan soket listrik di bagian atas motor dan diberi perlindungan.
Sehingga motor akan tetap aman saat melintas di genangan air.
Meski masih menggunakan motor asal Jerman, Bosch, dan bahan material dari China, Viar sadar ke depannya Viar harus bisa melokalisasikan bahan material untuk menjadikan satu motor listrik utuh.
Untuk itu Viar menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk bisa melokalkan Q1. UGM bersama Viar nantinya bersama-sama mempelajari motor listrik untuk melokalisasikan motor listrik ini.
Sehingga motor listrik Viar akan semakin banyak variannya di Indonesia, dengan konten lokal yang bertambah.
Selanjutanya dikatakan Viar Q1 dijanjikan Viar bisa diproduksi hingga 100 unit tiap bulan, dan di akhir 2017 atau di awal 2018 Viar bisa memproduksinya hingga 500 unit per bulan.
Saatnya detikOto membuktikan ketangguhan Viar Q1 listrik. Sebelum benar-benar membuktikan, Viar sebelumnya menjanjikan Q1 bisa melaju hingga 60 km/jam dengan jarak perjalanan mencapai 60 km.
Pengujian detikOto kali ini dilakukan hingga 2 kali dengan 2 pengendara yang berbeda, dan tentunya dengan bobot yang berbeda. Pengendara pertama detikOto M Luthfi Andika, dengan berat badan 75 kg dan pengendara kedua detikOto Fayyas dengan berat badan 83 kg.
Berat badan jadi pertimbangan utama, karena bisa menentukan seberapa jauh motor listrik berlari. Karena jika berat badan semakin berat maka tenaga listrik yang dibutuhkan semakin besar.
Pengendara pertama melakukan pengujian dalam kota dengan menjalani jalanan mulai dari Tendean-Mampang-Kuningan-Warung Buncit Jakarta Selatan. Kondisi jalanan beragam mulai dari ramai lancar, hingga kemacetan parah.
Saat melintasi jalur dalam kota, keiritan super, senyap tidak ada suara, dan tubuh kecil dari Viar Q1 begitu membantu selama perjalanan. Tubuh mungil memungkinkan Viar bisa melintasi kemacetan dengan santai, saat berhenti di kemacetan motor listrik tidak bekerja sehingga tenaga listrik tetap terjaga.
Meski demikian di pengujian dengan orang pertama ini, detikOto merasakan kesabaran ekstra sangat perlu diperlukan. Karena mengendarai motor Viar Q1 ini rasa mengendarainya sangat berbeda dibandingkan dengan motor bermesin konvensional.
Motor listrik memerlukan step atau jeda untuk mendapatkan tenaganya. Ini sangat berbeda dengan motor bermesin konvensional yang sekali tarik gas performa langsung akan terasa. Meski demikian detikOto mampu melaju hingga 59 km/jam.
Kali ini pengujian kedua yang dilakukan detikOto Fayyas, dengan rute perjalanan Tendean Jakarta Selatan-Kali Malang Jakarta Timur. Berbagai kondisi jalan dilakoni, mulai dari menanjak flyover hingga kemacetan.
Pada pengujian kali ini Viar Q1 dirasakan sangat berbeda dibandingkan dengan motor matik lainnya. Jika biasanya memutar kunci ke arah ON lalu pencet starter atau engkol mesin motor agar menyala.
Sedangkan motor ini, harus memutar ke arah kiri (berlawanan jarum jam) untuk membuka jok, lalu mengarahkan saklar (mirip MCB) ke arah ON. Lalu memutar kunci lagi ke arah kanan untuk stand by. Setelah On kemudahan berkendara sangat terasa dengan cukup memutar tuas gas, roda belakang memutar dan bisa berjalan normal seperti motor pada umumnya.
Perjalanan kali ini dilakoni kurang lebih mencapai 20 KM. Selama perjalanan, ada dua flyover yang dilewati yaitu Tendean dan Pancoran.
Saat mulai naik di fly over, motor terasa lebih berat saat naik karena ditambah beban pengendara. Meski demikian sepanjang perjalanan, banyak pengendara motor dan mobil yang penasaran dengan Viar Q1. Tak sedikit di antaranya, menanyakan merek dan jenis motor yang saya gunakan, harga pasaran dan hingga batas maksimal kecepatan. Secara pribadi, motor listrik ini bisa saya geber pada kecepatan maksimal 58 km/jam.
Saat pengujian kali ini detikOto Fayyas mendapati kondisi baterai sebanyak 3 bar (dari 4 bar), daya tahannya habis 10 meter tepat depan pagar rumah. Alhasil, saya terpaksa mendorong sebentar untuk dimasukkan ke dalam rumah. Hal ini wajar, karena ini kali pertama diuji dan belum mengetahui kekuatan baterai yang dihasilkan.
Agar bisa digunakan lagi, saya pun charge motor tersebut pada jam 21.30 WIB. Baterai baru penuh pada jam 02.17 WIB. Hal ini sesuai yang diklaim Viar yakni harus mencharge baterai selama 5-7 jam untuk mencapai kondisi baterai 100 persen.
Bagaimana Otolovers, tertarik untuk memilikinya? Jika iya tentu tidak ada salahnya, karena ini menjadi model kali pertama motor listrik di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah