Tes Lengkap Wuling Almaz Hybrid: Canggih dan Irit!

Tes Lengkap Wuling Almaz Hybrid: Canggih dan Irit!

Hafizh Gemilang - detikOto
Minggu, 04 Des 2022 12:05 WIB
Jakarta -

Pabrikan otomotif asal China kerap kali membuat mobil yang menarik secara tampilan, canggih teknologinya, tapi dengan harga yang terjangkau.

Salah satunya ini, Wuling Almaz Hybrid. SUV bongsor yang desainnya gagah, fiturnya lengkap, dan canggih berkat sistem hybrid-nya. Tapi apakah benar mobil ini semenarik itu?

Wuling Almaz HybridWuling Almaz Hybrid Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto

Modifikasi Tipis, Bikin Desain Lebih Manis

Secara umum, Almaz Hybrid ini tampil layaknya Almaz RS yang non-hybrid. Kesamaan desain ini menjadi poin menarik, karena meski hadir dengan teknologi yang lebih canggih, Almaz Hybrid tetap tampil low profile.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Wuling tetap memberikan modifikasi tipis yang menandakan Almaz Hybrid ini berbeda dari versi non-hybrid nya. Terlihat dari banyaknya aksen biru yang disematkan di beberapa part mobil ini.

Kami sangat tertarik dengan perpaduan warna putih-hitam two tone dari mobil tes kali ini. Apalagi dengan aksen birunya, membuat tampilannya lebih berkelas.

ADVERTISEMENT

Dari samping, tampak dimensinya yang juga sama dengan Almaz versi non-hybrid. Begitupun untuk wheelbase dan ground clearance-nya. Namun yang berbeda, Almaz Hybrid ini mengusung desain pelek yang lebih modern dengan aksen palang 5.

Masuk ke kabinnya, tampak kokpit dari Almaz Hybrid ini lagi-lagi identik dengan Almaz biasa. Namun perbedaan terdapat pada bagian panel instrumen kluster yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi mobil hybrid.

Nah yang bikin gagal fokus adalah desain dan bentuk tuas transmisinya. Aksen biru membuat tampilannya berkarakter dan metode penggunaannya bak tuas transmisi BMW.

Secara umum, sulit untuk tak suka dengan desain Almaz Hybrid. Meski demikian ada beberapa kekurangan dari segi desainnya.

Panel instrumen kluster Almaz Hybrid ini tak menampilkan informasi kapasitas baterai layaknya di mobil elektrifikasi. Kekurangan lainnya adalah headunit mobil ini kerap kali nge-lag.

[Halaman Berikutnya: Hybrid Bikin Irit!]

Hybrid Bikin Irit!

Wuling Almaz Hybrid mengusung sistem serial-paralel hybrid. Secara full time, mobil ini digerakkan dengan motor listrik sehingga tidak ada lagi mekanisme transmisi dengan gearbox layaknya mobil bermesin konvensional.

Mobil ini melaju dengan transmisi khusus mobil elektrifikasi yang disebut dengan DHT atau dedicated hybrid transmission. Dari rasa berkendaranya, mobil ini mirip seperti Outlander PHEV yang pernah kita tes sebelumnya, namun tanpa mode berkendara yang bisa dipilih secara manual.

Wuling Almaz HybridInterior Wuling Almaz Hybrid Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto

Hybrid serial-paralel seperti ini bisa membuat mobil lebih efisien kinerjanya. Karena saat mobil merayap di lalu lintas yang padat, mesin bensinnya tidak bekerja dan mobil melaju hanya dengan motor listrik yang ditenagai baterai.

Di kondisi lain saat kita membutuhkan akselerasi lebih secara spontan, tinggal injak gas dalam maka mesin bensinnya akan bekerja untuk membantu motor listrik dan mobil akan melesat lebih kencang lagi secara instan.

Seperangkat motor listrik hybrid yang dikawinkan dengan mesin bensin ini membuat Wuling Almaz Hybrid terasa effortless untuk dikendarai.

Untuk kondisi stop-n-go, mobil ini responsif dan instan khas mobil listrik. Tapi ketika dipakai menanjak atau ingin gaspol pun, tentu mumpuni berkat bantuan mesin bensin ke motor listriknya.

Hybrid memang irit, kami kagum dengan efisiensi mesin hybrid dari Wuling Almaz ini khususnya untuk rute harian di dalam kota.

Dalam pengetesan di rute harian, kami membawa mobil ini dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam. Kondisi jalannya cukup beragam mulai dari merayap hingga bisa gaspol sedikit. Dengan jarak tempuh pengetesan lebih dari 70 km, Wuling Almaz Hybrid ini mampu meraih angka konsumsi BBM rata-rata di 16,8 km per liter.

Memang mobil hybrid ini pas sekali untuk dipakai macet-macetan. Karena pas berhenti atau merayap, kita hanya pakai motor listrik dan baterainya, sementara mesin bensinnya bisa istirahat.

Nah! Sebaliknya di rute tol kami tes jalan konstan di kecepatan 90 km/jam yang notabene membuat mesin bensin terus menyala untuk membantu motor listrik, Wuling Almaz Hybrid ini mencatatkan angka konsumsi BBM rata-rata di 14,9 km per liter.

Wuling Almaz HybridWuling Almaz Hybrid hadir dengan konsumsi BBM yang irit Foto: Citra Nur Hasanah/20detik

Rasanya sulit untuk menemukan SUV bongsor sebesar Wuling Almaz tapi dengan konsumsi BBM yang irit segini.

Meskipun tenaga dan torsi dari mesin bensinnya tergolong kecil jika dibandingkan dengan mesin Almaz RS yang turbo, tapi menurut kami ketika mesin bensin ini sudah bekerja sama dengan motor listriknya, Almaz Hybrid tak bisa diragukan sensasi berkendaranya.

[Halaman Berikutnya: Suspensi Baru, Bikin Handling Terganggu?]

Suspensi Baru, Bikin Handling Terganggu?

Wuling Almaz Hybrid, memakai sok belakang yang berbeda ketimbang Almaz nonhybrid. Hal ini ternyata membuat pengendalian mobil menjadi sedikit berbeda.

Di tipe hybrid ini, Almaz mengusung sok model torsion beam dan tak lagi menggunakan sok model independen. Tentu hal ini harus dilakukan agar ruang platform lebih lega dan bisa disematkan baterai.

Wuling Almaz HybridKabin depan Wuling Almaz Hybrid Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto

Meskipun secara spek tak lagi sama, nyatanya karakter bantingan Almaz Hybrid dan Almaz non-hybrid ini sangat minim perbedaannya.

Bantingannya tetap terasa medium, dalam arti tak terlalu keras ataupun terlalu lembut. Namun ketika mobil dibawa bermanuver dalam kecepatan tinggi, barulah karakter khas suspensi torsion beam-nya terasa.

Menariknya, dengan disematkannya baterai yang notabene memiliki bobot berat, titik gravitasi Wuling Almaz Hybrid kian rendah. Hal ini membuat pengendalian terasa lebih meyakinkan.

Sebagai SUV, tentu body roll tak terhindarkan. Tapi dengan adanya baterai yang seakan menjadi jangkar, membuat Wuling Almaz Hybrid lebih presisi pengendaliannya.

Beralih ke posisi berkendaranya, Almaz Hybrid hadir dengan karakter khas SUV yang tinggi posisi duduknya dan commanding. Jika dirasa tak nyaman, kita dapat dengan mudah mengatur posisi duduknya secara elektrik.

Sayang, untuk setirnya hanya bisa diatur naik-turun saja dan tidak bisa maju-mundur. Penggunaan setir model seperti ini membuat posisi berkendara terasa kurang sempurna saat diatur.

Untuk karakter setirnya, khas mobil perkotaan, Wuling memplot setir Almaz Hybrid cukup moderat. Setir terasa enteng di berbagai kondisi, tentu poin positif untuk sebuah mobil harian.

Namun ketika mobil melaju di kecepatan tinggi, ekspektasi kita tentu setir akan memberat. Tapi ternyata, bobot setir tetap sama entengnya dan feedback juga terasa hambar. Mungkin Wuling sengaja ingin menjadikan Almaz Hybrid sebagai SUV perkotaan.

Kesimpulan dan Harga

Wuling Almaz Hybrid hadir menjadi paket komplet. Selain karena kecanggihan teknologi hybrid-nya, fitur ADAS mobil ini juga lengkap.

Di pasaran, belum ada yang berani menawarkan mobil hybrid serial-paralel dengan harga semenarik Wuling Almaz Hybrid. Toyota sempat melawan dengan Innova Hybrid tipe termurah, namun tentu fiturnya tak sedigdaya Wuling Almaz Hybrid.

Terlebih, Almaz Hybrid hadir dengan impresi berkendara yang nyaman, mesin bertenaga, dan yang penting irit bahan bakar. Komplet, bukan?

Wuling menawarkan mobil ini dengan banderol Rp 470 juta on the road DKI Jakarta. Menurut kami, itu harga yang menarik dan memiliki value for money yang tinggi.


Hide Ads