Impresi Pertama Wuling Air ev: Asyik Tanpa Banyak Gimmick!

Impresi Pertama Wuling Air ev: Asyik Tanpa Banyak Gimmick!

Hafizh Gemilang - detikOto
Selasa, 16 Agu 2022 13:06 WIB
Jakarta -

Setelah wujudnya berulang kali dipamerkan, akhirnya Wuling Air ev berkesempatan untuk dites secara dinamis oleh tim detikOto.

Dalam pengetesan yang singkat ini, kami bisa merasakan akselerasi, suspensi, handling, hingga fitur-fiturnya. Apakah semenarik wujudnya?

Sederhana dan Mudah Dikendarai

Begitu masuk pertama kali ke kabin Wuling Air ev, langsung terlihat mobil mungil ini cukup sederhana tombol-tombol pengaturannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kita tinggal duduk, mengganti tuas transmisi dari P ke N, D, atau R jika ingin mundur. Lalu kita tinggal menonaktifkan rem parkir elektrik. Sesederhana itu dan mobil siap untuk dikendarai dengan menginjak pedal gas.

Posisi duduknya cukup menarik. Test driver detikOto yang punya tinggi 175 cm, awalnya cukup canggung untuk mencari posisi berkendara yang nyaman. Namun ternyata Air ev ini tidak bisa diatur posisi setirnya ataupun naik turun jok pengendaranya.

ADVERTISEMENT

Alhasil, rasa menyetir mobil ini bak sebuah SUV. Posisi duduknya tinggi, visibilitas sangat jelas hingga bisa melihat moncong mobil, dan menyetir mobil ini terasa menyenangkan.

Pertama kali menginjak pedal akselerasinya atau pedal gas, ada rasa yang tidak biasa. Sebab pedal gas ini terasa berat dan memberikan feedback.

Kendati demikian, penyaluran tenaga mobil ini khas mobil listrik. Di mana torsi dapat muntah dengan instan.

Wuling Air ev punya tiga mode berkendara yakni Eco, Normal, dan Sport. Di mode Eco, akselerasi mobil ini terasa sangat tertahan dan kurang agresif. Rasanya mode ini pas untuk pemula yang baru pertama kali 'main' mobil listrik atau pas pula untuk menghemat daya baterai, sesuai namanya.

Mode Normal terasa hambar, tidak terlalu agresif dan tidak terkesan lemot. Sedangkan mode Sport adalah mode yang paling buas.

Wuling mengklaim, Air ev dibekali motor listrik berdaya maksimal 30 kW atau sekitar 40 HP. Tenaga dari motor listrik ini dipasangkan ke roda belakang alias Rear Wheel Drive (RWD).

Tak seperti mobil listrik lain yang pernah kami tes yakni Kona Electric, Ioniq 5, atau UX 300e, motor listrik dari Wuling Air ev ini lebih kalem.

Di mobil listrik lain, ketika pedal gas diinjak penuh secara mendadak, biasanya ban tak sanggup menahan traksi berlebih hingga membuat wheel spin. Tapi di Air ev terasa lebih terkontrol dan traksi besarnya masih bisa dikendalikan ban mungilnya.

Wuling Air ev hadir dalam dua pilihan yakni Standard Range dan Long Range. Keduanya mengusung motor listrik yang sama, namun berbeda dari kapasitas baterai dan jarak tempuh.

Wuling Air EvWuling Air ev yang punya jarak sumbu roda 2.010 mm dan panjang total 2.974 mm ini punya pengendalian yang menyenangkan Foto: dok. Wuling

Lincah! Jalan Sempit Bukan Masalah

Sebagai mobil mungil, tentu kita sudah bisa membayangkan bagaimana karakter pengendalian mobil ini. Satu kata yang bisa menggambarkannya adalah lincah.

Yap! Wuling Air ev yang punya jarak sumbu roda 2.010 mm dan panjang total 2.974 mm ini punya pengendalian yang menyenangkan. Apalagi, lebar total mobil ini hanya 1.505 mm dan tingginya 1.631 mm.

Terbukti, pada saat pengetesan ini Wuling Air ev kami aja putar balik di tikungan patah nan sempit ternyata tak jadi masalah. Untuk putar balik menjadi mudah karena radius putar yang tak butuh banyak ruang.

Kami mengetes mobil ini untuk bermanuver mendadak. Hasilnya? Mobil terasa nurut dan gejala limbung tak menghantui.

Namun untuk mendapat handling yang seperti ini, Wuling harus memplot karakter suspensi yang keras. Kami tes berkendara di jalan aspal yang rata, memang gejala sok keras tak terasa.

Ketika pindah ke medan tak rata atau hendak naik ke ramp yang tajam ujungnya, baru terasa karakter sok Air ev ini terasa kaku.

Selain itu, karakter setir mobil ini juga kurang terasa natural. Memang setirnya lembut dan sangat baik untuk berkendara harian, namun feedback dari setir kurang terasa ke genggaman.

Kabin Terasa Lega, Bahkan Duduk di Baris Kedua

Tantangan terbesar dari membangun mobil berukuran kompak tentu dari interiornya. Wuling Air ev ternyata sukses menjawab tantangan tersebut.

Di kabin depannya terlihat posisi dashboard cukup rendah, namun dilengkapi dengan fitur headunit touchscreen yang lengkap, cup holder hingga kompartemen penyimpanan berukuran kompak.

Bergeser ke belakang, secara mengejutkan, kabinnya cukup nyaman. Bahkan ketika jok depan dimundurkan sampai mentok, masih ada ruang kaki 4-5 jari untuk penumpang dewasa.

Visibilitas di ruang kabin belakang pun cukup baik. Hadirnya kaca belakang sukses membuat penumpang merasa nyaman.

Kendati lega, duduk di jok belakang ini akan gampang lelah untuk perjalanan jarak jauh. Sebab joknya tak terlalu lebar dan headrest tidak terlalu tinggi.

Selain itu, kabin belakang juga terasa polos. Hanya ada seatbelt, headrest, dan satu kompartemen kecil di tengah yang berbagi dengan penumpang depan.

Wuling Air EvWuling Air ev menurut kami cukup menarik Foto: dok. Wuling

Kesimpulan

Well! Wuling Air ev menurut kami cukup menarik. Mobil ini pas untuk digunakan sebagai kendaraan harian para keluarga muda.

Selain karena pengendaliannya yang baik, mesin bertenaga, dan penggunaan yang terasa effort less, Wuling Air ev juga praktis untuk digunakan harian.

(mhg/rgr)

Hide Ads