Wuling Almaz RS menyajikan kenyamanan untuk pengemudi atau penumpangnya. Hal itu kami buktikan dalam ekspedisi 3.000 km dengan melakukan road trip dari Jakarta menuju Yogyakarta, Banyuwangi, Bali, Surabaya, Semarang dan kembali ke Jakarta.
Kali ini, detikOto bersama tim detikTravel dan detikFood melakukan road trip dari Jakarta ke Bali dan kembali ke Jakarta sejauh 3.139 km. Dalam road trip kali ini, kami tidak langsung menuju Bali, tapi mampir ke beberapa kota untuk mengunjungi tempat wisata yang mulai pulih setelah diterjang pandemi COVID-19. Tak cuma ke tempat wisata, kami juga mengunjungi beberapa lokasi untuk menikmati sajian kuliner lokal khas di setiap kota yang kami kunjungi.
Road trip 3.000 km bersama Wuling Almaz RS dilakukan selama 9 hari. Perjalanan dimulai dari Gedung Transmedia di Mampang, Jakarta Selatan, menuju Yogyakarta. Dari Yogyakarta menuju Banyuwangi, lalu menyeberang ke Bali. Di Bali, kami mengeksplorasi lokasi wisata dan sajian kuliner di wilayah utara Bali. Beberapa lokasi wisata di utara Pulau Bali di antaranya Air Terjun Gitgit di Buleleng, Desa Wisata Les, Savana Tianyar, hingga Pantai Lovina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Bali kami kembali ke Jakarta melewati Banyuwangi, Jember, Surabaya, Semarang dan ke Jakarta. Berbagai kondisi jalan kami lewati, dari jalan berliku-liku, tanjakan dan turunan, serta jalan tol yang menjadi kesempatan kami menggeber Wuling Almaz RS.
Selama perjalanan 3.000 km ini, kami merasa naik Wuling Almaz RS cukup nyaman. Karakter suspensinya tergolong pas, tidak terlalu empuk juga tidak terlalu keras. Melalui jalanan bergelombang, mobil tidak mantul-mantul, malah cenderung anteng diajak ngebut di jalan tol Trans Jawa yang agak bumpy.
![]() |
Selama melintas di jalan tol, kami tidak merasakan gejala limbung yang dialami Wuling Almaz RS. Digeber di kecepatan tinggi di jalan tol, Wuling Almaz RS tergolong stabil.
Begitu juga di jalur berliku, mobil terasa tetap stabil. Saat jadi penumpang di belakang pun tak terasa gejala mobil 'ngebuang' saat menikung, jadi tetap nyaman.
Sebagai gambaran, dibekali suspensi depan McPherson strut dan suspensi belakang multi-link independent. Mobil ini punya wheelbase 2.750 mm jadi menyajikan kabin yang cukup luas untuk penumpang.
![]() |
Jadi Penumpang di Bangku Belakang
Selain nyetir selama perjalanan ekspedisi 3.000 km, kami juga merasakan duduk nyaman sebagai penumpang di baris kedua. Untuk diketahui, mobil Wuling Almaz RS yang kami bawa diisi penumpang penuh, lima orang termasuk sopir beserta barang bawaan di bagasi. Artinya, kami duduk bertiga di kursi baris kedua selama lebih dari 3.000 km.
Meski duduk bertiga di jok baris kedua, rasanya 'numpang' di Wuling Almaz RS ini sangat nyaman. Saya pribadi punya tinggi badan 178 cm dan merasakan nyaman duduk di bangku baris kedua Wuling Almaz RS. Kemiringan sandaran jok pas untuk duduk dengan nyaman. Ruang kaki masih sangat lega untuk saya yang punya tinggi badan 178 cm. Tak jarang saking nyamannya kami sampai tertidur pulas saat menjadi penumpang dan duduk di bangku baris kedua.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah