Hingga akhirnya pada satu titik, di kampung Batu Kapur, Kecamatan Rakit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, rombongan menyadari bahwa rute yang dipilih bukan rute yang direncanakan sejak awal.
Setelah berkonsultasi dengan penduduk lokal setempat, akhirnya diputuskan untuk tetap menuju Meulaboh melalui rute yang belum pernah disurvei sebelumnya.
Tim melintasi jalanan aspal berkelok yang semakin lama semakin menyempit. Hingga akhirnya aspal menghilang dan tinggalah rombongan dihadapkan pada jalanan berbatu dengan tanjakan yang cukup curam.
Seluruh mobil kompak beralih ke sistem 4 WD. Tinggal memutar kenop di kabin dan mengatur Limited Slip Differential (LSD) untuk mengubah mobil yang memiliki torsi maksimum 450 nm/2.000 rpm ini menjadi 'monster' offroad.
Di sistem 4WD itu, respons mesinnya terbilang cukup, melahap tanjakan terjal dan berbatu. Redaman sokbreker depan juga terasa cukup baik, tidak terlalu keras untuk ukuran pick-up double cabin.
Di belakang, bantingan sokrebreker belakang terasa cukup keras, apalagi batu-batu yang menjadi alas jalanan ini, semakin besar ukurannya. Akan tetapi yang menjadi poin plus di bagian belakang adalah legroom-nya yang tergolong cukup longgar.
Trek yang dilalui rombongan cukup variatif. Tanjakan terjal berbatu tak hanya lurus, namun beberapa kali berkelok-kelok. Rute seperti itu merentang sepanjang 30 Km.
Tak hanya itu saja, rombongan juga sempat terhambat pohon jatuh yang menghalangi jalan. Berkat bantuan penduduk lokal yang kebetulan melintas, batang pohon berdiameter setengah meter itu dipotong dengan gergaji mesin.
Baru sekitar pukul 23.30 WIB, rombongan menemukan jalan aspal yang menuntun ke perkampungan Kapur Merah, Kecamatan Babahrot. Di daerah terakhir ini sudah banyak dijumpai rumah penduduk.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah