Namun dari segi akselerasi, Jeep Wrangler bermesin bensin ini lebih lemah dibandingkan dengan Jeep Wrangler bermesin diesel 2.8L empat silinder model tahun 2014. Sebab, detikOto sempat menjajal Wrangler bermesin diesel itu untuk melalui lintasan yang sama.
Ketika melewati rintangan terakhir yang berupa bebatuan dan menanjak, pedal gas yang diinjak detikOto pada Jeep Wrangler bermesin diesel tidak harus menginjak dalam-dalam. Sedikit saja pedal gas diinjak, mobil bermesin diesel ini bisa melalui gundukan bebatuan yang menanjak itu.
Hal itu berbeda dengan Jeep Wrangler bermesin bensin 3.0L. Untuk melalui medan yang sama detikOto harus menginjak pedal gas yang cukup dalam.
Hal itu dipercaya karena torsi yang dihasilkan mesin bendin berkapasitas 3.000 cc lebih rendah dibandingkan dengan mesin diesel 2.800 cc. Mesin bensin 3.0L DOHC V6 Pentastar hanya menghasilkan torsi sebesar 285 Nm pada putaran 4.400 RPM sementara mesin diesel 2.8 L, 4 silinder mampu menghasilkan torsi sebesar 460 pada putaran 2.600 RPM. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang