Duh! Casey Stoner Ungkap Ada Team Order di Ducati

Jakarta -

Casey Stoner, eks pebalap Ducati mengungkap hal yang bikin pebalap dapat tekanan tambahan saat berseragam Borgo Panigale. Rider Australia itu membenci 'team order' demi memuluskan langkah ridernya menjadi juara dunia.

Stoner terakhir kali memberikan gelar kepada Ducati tahun 2007. Itu adalah gelar terakhir Ducati selama 15 tahun yang menyedihkan, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo gagal.

Baru 15 tahun setelahnya Francesco Bagnaia akhirnya berhasil meraih gelar juara bersama pabrikan Italia itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ducati terlihat superior dua tahun belakangan ini. Apalagi turun dengan delapan motor plus digeber pebalap muda di atas lintasan. Tetapi bak pisau bermata dua, Stoner melihat tanda-tanda perilaku tim yang tidak disukainya.

"Ketika mereka (Ducati) mulai naik turun, mereka sampaikan ke semua tim. Itu bukan sekadar meminta rekan satu tim 'jangan menimbulkan masalah apa pun pada rekan setim Anda, tetaplah di belakang'," kata Stoner dikutip dari TNT Sports, Senin (6/11/2023).

Pesan itu muncul usai Enea Bastianini dinilai terlalu agresif mengganggu Bagnaia musim lalu. Stoner mengatakan team order itu bikin mental pebalap terganggu. Dia bersimpati kepada Francesco Bagnaia.

"Saya bersimpati pada Pecco. Mereka (Ducati) memberikan banyak tekanan pada situasi. Mereka bisa belajar menjadi lebih baik dalam bidang itu. Mereka tidak pandai menangani pengendara dan memahami tekanan yang mereka alami. Mereka berpikir dalam dimensinya sendiri," ujar Stoner.

"Mereka sudah memiliki motor terbaik untuk sementara waktu tetapi masih berjuang untuk memenangkan kejuaraan hingga tahun lalu, dan tahun ini. Ini bukan soal motornya, tapi soal cara programnya dijalankan."

"Mereka perlu memberi lebih banyak pujian kepada para pebalap. Biarkan mereka yang berpendapat. Dan kurangi tekanan, bukan menambahnya," sambung Stoner.

Topik team order Ducati kemungkinan akan kembali muncul di tiga putaran terakhir musim ini.

Tiga pebalap teratas di klasemen, Bagnaia, Jorge Martin dan Marco Bezzecchi. Ketiganya pebalap yang secara matematis bisa juara. Artinya Ducati telah menjamin gelar kedua berturut-turut.

Namun Martin dari Pramac Racing adalah pebalap yang sedang dalam performa terbaiknya, setelah memenangkan kedua balapan di MotoGP Thailand akhir pekan lalu.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda adanya perintah tim pabrikan. Stoner berharap hal ini tidak terjadi.

"Biarkan mereka berlomba! Dan mereka akan mengetahuinya," tegas Stoner.