Marc Marquez tak menampik dulu Valentino Rossi merupakan idolanya. Tapi sejak insiden di Sepang semuanya berubah.
Hubungan Marc Marquez dan Valentino Rossi dulu sempat harmonis. Tapi sejak 'Sepang Clash' 2015 keduanya renggang bahkan terlihat membenci satu sama lain hingga saat ini. Diketahui, pada MotoGP Malaysia delapan tahun lalu, Rossi dan Marquez terlibat persaingan sengit sebelum akhirnya Marquez jatuh di pertengahan lomba. Pebalap asal Spanyol itu menuding, Rossi dengan sengaja mengayunkan kaki ke arah motornya.
Mulai dari situ, Marquez dan Rossi tak pernah lagi berbincang bersama. Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, keduanya sempat berjabat tangan. Namun setelah itu, hubungannya tak pernah benar-benar membaik. Bahkan, Marquez mengaku tak akan pernah mau memaafkan The Doctor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marquez tak menampik sejak insiden itu keduanya sudah tak lagi saling menghormati satu sama lain meski dulu The Doctor merupakan idolanya.
"Persaingan antara saya dan Valentino sangat buruk sampai kami kehilangan respek satu sama lain. Dia dulu adalah pahlawan saya dan beberapa bulan dia bagai angin segar bagi saya dan begitulah dia sampai hari ini," ucap Marquez dikutip Motosan.
"Antara Australia dan Malaysia 2015 dia menuduh saya melakukan hal-hal yang tidak masuk akal pada konferensi pers dan bertindak terlalu jauh. Ini bukan soal konspirasi Spanyol untuk melawan Italia," ujarnya lagi.
"Saya sejujurnya berpikir, 'kamu tahu apa? Lupakan itu," tambahnya lagi.
Menyoal hubungannya yang renggang dengan Rossi, tidak sedikit yang menyebut The Baby Aliens itu tengah dirundung karma. Ya, belakangan performanya melorot bahkan Marquez terlihat sulit untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia. Terlebih di musim 2023, Marquez mengaku merupakan masa-masa tersulit dalam karirnya.
Di balapan utama, Marquez baru finis tiga kali. Posisi terbaiknya finis di tempat ketujuh. Dia terakhir naik podium pada tahun 2022. Namun kalau ditanya soal pensiun, Marquez justru kembali menyinggung soal Rossi.
"Kapan waktu ideal untuk pensiun? Dalam empat tahun terakhir saya rasanya ingin mengetahui isi kepala Rossi. Dia itu 'kan seorang pemenang. Dia terjebak di antara peringkat 10 dan 15 selama empat tahun, dan di atas semuanya, dia meninggalkan tim pabrikan. Aku ingin sekali tahu bagaimana dia bisa kembali di setiap pekannya di bawah situasi semacam itu," pungkasnya.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!