Ducati Ngotot Mau Turunkan Kapasitas Mesin MotoGP Jadi 850 cc, Ini Sebabnya

Ducati Ngotot Mau Turunkan Kapasitas Mesin MotoGP Jadi 850 cc, Ini Sebabnya

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 28 Agu 2023 15:16 WIB
Ducati Lenovo Team Italian rider Francesco Bagnaia (R) and Red Bull KTM Factory Racing South African rider Brad Binder at the start of the MotoGP Austrian Grand Prix at the Red Bull Ring racetrack in Spielberg bei Knittelfeld, Austria, on August 20, 2023. (Photo by Jure Makovec / AFP)
Ducati vs Honda di MotoGP Austria. Foto: AFP/JURE MAKOVEC
Jakarta -

Demi keselamatan, Ducati menginginkan kapasitas mesin kelas utama MotoGP diturunkan dari 1.000 cc menjadi 850 cc. General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna menjelaskan motor prototipe semakin tidak aman gara-gara kecepatannya makin tinggi.

Akhir tahun 2023 ini, pabrikan MotoGP; Honda, Yamaha, Ducati, Aprilia, dan KTM harus menyepakati pedoman regulasi teknis balap tahun 2027 - 2031. Seluruh anggota Motor Sport Manufacturer Association (MSMA) itu harus punya suara bulat tentang aerodinamis, kapasitas mesin, pembatasan atau larangan perangkat tambahan seperti start device-rear height device.

"Bagaimanapun, kita sedang membicarakan masa depan di MSMA," ujar Gigi Dall'Igna dikutip dari Speedweek, Senin (28/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyetujui beberapa hal. Namun tentu saja mustahil untuk mencapai kebulatan suara dalam semua aspek peraturan teknis yang baru," tambah dia.

Satu hal serius yang dibahas ialah terkait kapasitas mesin. Ducati sangat ingin kapasitas mesin diturunkan jadi 850 cc.

ADVERTISEMENT

"Tiga setengah dari lima pabrik mendukung, satu setengah menentang," ungkap Gigi Dall'Igna.

"Ducati berdiri tegak untuk 850 cc," tegas dia.

Kenapa Ducati sangat menginginkan mesin 850 cc? Padahal Desmosedici-nya memenangkan dua belas dari 20 balapan MotoGP pada tahun 2022, sudah delapan dari sepuluh balapan pada tahun 2023.

Apalagi mesin berkapasitas 850 cc hampir tidak ada model produksi yang hadir di pasaran.

"Ya, ini kapasitas mesin yang aneh," Dall'Igna mengakui.

"Tapi di MotoGP kami membuat prototipe. Itu kenyataannya. Dan kecepatan tertinggi akan menimbulkan masalah bagi kita ke depannya jika kita tidak melakukan apa-apa," kata dia.

Dia menambahkan kecepatan MotoGP sekarang sudah terlampau tinggi. Keselamatan pebalap juga harus diperhitungkan.

"Kecepatannya sudah terlalu tinggi. Kami harus memperhitungkan peraturan baru akan berlaku hingga akhir 2031, yaitu delapan tahun dari sekarang."

"Jika kita terus menggunakan 1.000 cc pada saat itu dan meningkatkan kecepatan setiap tahun, kita akan mendapat masalah," tambahnya lagi.

"Menurut saya, kecepatan motor harus kita kurangi sedikit demi alasan keselamatan. Itu kewajiban, menurut saya. Tapi kita tidak boleh menaikkan waktu putaran terlalu banyak, kalau tidak superbike empat silinder 1000 cc lebih cepat. Saat ini, sepeda motor MotoGP rata-rata tiga hingga empat detik lebih cepat. Jadi kami punya ruang untuk pengurangan performa, tapi itu terbatas. Kami bisa menambah waktu putaran MotoGP satu detik, tidak lebih," jelasnya lagi.




(riar/dry)

Hide Ads