Aleix Espargaro tidak ingin MotoGP hanya didominasi satu pabrikan. Makanya pebalap Aprilia itu tidak menentang dengan rencana konsesi terbaru yang bakal ditetapkan penyelenggara, Dorna Sports.
Ducati sekarang mendominasi MotoGP. Situasi berbalik pada tim Jepang, Yamaha dan Honda yang belakangan terlihat benar-benar menderita. Dalam 8 balapan sejauh ini, rider Honda dan Yamaha sama-sama baru sekali naik podium pada balapan utama. Alex Rins posisi pertama dan Fabio Quartararo mengisi pos ketiga di Circuit of America, MotoGP Amerika Serikat musim ini. Sisanya tidak ada lagi rider Yamaha dan Honda bisa berdiri di podium.
Dorna sekarang mempertimbangkan untuk membantu Yamaha dan Honda secepat mungkin dengan hak istimewa teknis. Besar kemungkinan Honda dan Yamaha akan mendapat hak istimewa menjadi tim konsensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi tim yang mendapat konsesi, pada aturan sebelumnya bisa mendapat jatah mesin lebih banyak, uji coba di luar tes resmi, hingga dibebaskan dari aturan pembekuan mesin. Intinya pabrikan bisa mendapat kebebasan dalam mengembangkan motor, kendati bisa 'mencoreng' harga diri gara-gara dianggap tak kompetitif.
Aprilia kehilangan hak konsesi pada MotoGP 2022 lalu sebab Aprilia RS-GP sudah bisa naik podium dan dianggap kompetitif. Sedangkan KTM sudah tak lagi menyandang konsesi sejak 2020.
Pabrikan yang sedang terpuruk namun tidak mendapat manfaat dari konsesi adalah merek Honda dan Yamaha. Sebab dalam tiga tahun ke belakang mereka memang dominan, yang kini tapi kini terpuruk di dasar klasemen konstruktor.
Pabrikan saat ini yang tidak mendapat manfaat dari konsesi adalah Honda dan Yamaha yang dulu dominan, yang kini terpuruk di dasar klasemen konstruktor.
Sadar akan keluarnya Suzuki secara tiba-tiba, Dorna ingin menghidupkan kembali sistem konsesi untuk memastikan semua pabrikan dapat tetap kompetitif melalui pengembangan motor, terutama di era baru pengujian terbatas dan balapan Sprint, yang telah memangkas waktu latihan hingga seminimal mungkin.
"Kami memiliki merek-merek besar di sini yang menghabiskan jutaan euro, jadi untuk menyeimbangkan kejuaraan, saya pikir, bisa dimengerti. Tidak apa-apa," kata Espargaro.
"Tapi bagaimana melakukannya? Sulit," kata Aleix Espargaro dikutip dari Crash, Rabu (5/7/2023).
Espargaro ingin lebih banyak pabrikan bertarung dalam perebutan gelar juara dunia. Sebab klasemen MotoGP 2023 teratas sekarang ditempati oleh tiga rider Ducati.
"Saya tidak menentangnya. Kami [Aprilia] mengambil untung dari ini dan saya pikir itu bagus. Maksud saya, saya ingin melihat balapan dengan 3-4 pabrikan berbeda berjuang untuk menang seperti dua tahun lalu, atau bahkan tahun lalu."
"Jadi menurut saya bagus. Tapi bagaimana caranya? Tidak mudah. Jadi mudah-mudahan mereka bisa membuat proposal yang bagus," jelas dia.
Meski mendukung konsesi, Aleix tak ingin Aprilia kembali mendapat jatah konsesi. Harga diri, dan kebanggaan bisa menang dengan motor lain di level yang sama jadi alasan buat Espargaro.
"Konsesi sangat membantu Anda. Maksud saya [memiliki] Tim Penguji baik-baik saja. Tim Satelit juga bagus. Tapi jika pebalap pabrikan bisa menguji berbagai hal, jika Anda memiliki lebih banyak pembaruan selama musim, Konsesi menurut saya adalah ide yang bagus," jelas Espargaro.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK