Sirkuit Mandalika Mau Coret WSBK, Ternyata Bikin Rugi

Sirkuit Mandalika Mau Coret WSBK, Ternyata Bikin Rugi

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 15 Jun 2023 08:11 WIB
Jakarta -

Ajang balap motor World Superbike (WSBK) bakal dihapus dari kalender di Sirkuit Mandalika. Balapan motor itu rupanya merugikan.

Sudah dua kali Sirkuit Mandalika digunakan untuk menggelar ajang balap motor dunia sekelas WSBK. Sayang, event berskala internasional itu justru tidak membuat perusahaan pengelola Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untung. MGPA justru disebut-sebut tengah rugi karena menyelenggarakan WSBK.

Untuk memulihkan kondisi merugi itu, Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia InJourney berencana untuk menghapus WSBK dalam kalender balap di Mandalika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerugian terbesar itu dari WSBK bukan dari MotoGP, MotoGP dia bisa melakukan biaya operasionalnya tertutup. Tapi yang WSBK ini dia menunjukkan kerugian," kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, sebagaimana disiarkan dalam Youtube Komisi VI.

Dony juga blak-blakan menyebut bahwa ajang WSBK tidak menarik. Dengan demikian, sulit mendapatkan sponsor untuk menutup kerugian. Tak cuma WSBK, penyelenggaraan MotoGP juga membuat MGPA merugi. Bedanya, MotoGP dianggap lebih menarik sehingga masih ada sponsor yang mau berdatangan, sehingga kerugian bisa tertutup.

ADVERTISEMENT

"Sehingga apa yang kami lakukan, yang kami lakukan adalah melakukan negosiasi untuk menghilangkan WSBK ini. Sehingga WSBK turun dan tidak memunculkan biaya penyelenggaraan WSBK, eventnya juga tidak menarik secara sponsorship," tutur Dony.

Event WSBK sendiri memang diharapkan bisa menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun lokal. Dikutip detikTravel, Anggota Tim Money KEK Pariwisata Kemenparekraf RI, Taufan Rahmadi menyebut ajang WSBK Mandalika 2023 ini adalah sebuah pembuktian, bahwa sebuah event jika digelar di sebuah destinasi wisata, ternyata mampu untuk membuat perubahan di daerah tersebut.

"Ini sekali lagi membuktikan, menyelenggarakan event di sebuah destinasi wisata itu mempunyai kekuatan untuk menggerakkan ekonomi dan ekosistem industri pariwisata yang ada di daerah itu," kata Taufan.

(dry/din)

Hide Ads