Yamaha Tidak Mungkin Berganti Mesin Inline ke V4, Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Yamaha Tidak Mungkin Berganti Mesin Inline ke V4, Ini Alasannya

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 16 Mar 2023 17:33 WIB
Fabio Quartararo menjajal YZR-M1 dengan fairing baru di tes pramusim MotoGP 2023 Sepang
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. Foto: Instagram @fabioquartararo20
Jakarta -

Setelah Suzuki memutuskan pamit di akhir musim 2022, Yamaha kini menjadi satu-satunya pabrikan yang menggunakan mesin inline di pentas MotoGP. Yamaha dikepung jajaran motor bermesin V4 yang digunakan Honda, Ducati, Aprilia, hingga KTM. Di sisi lain, Yamaha mustahil berganti mesin dari konfigurasi inline ke V4.

Pernyataan itu diungkapkan oleh mantan pebalap sekaligus komentator MotoGP asal Inggris, Keith Huewen. Menurut Keith mesin inline Yamaha akan bisa bersaing dengan motor-motor kompetitor yang mengusung mesin V4. Terlebih, Yamaha sudah merekrut mantan insinyur balap Formula 1, Luca Marmorini.

"Mesin inline 4 telah melakukan pekerjaannya dengan baik selama bertahun-tahun," buka Keith Huewen. "Mereka (Yamaha) menjadi satu-satunya sekarang setelah Suzuki hengkang. Tapi motor Suzuki mendapat tenaga yang mereka inginkan dan sekarang Yamaha telah mendapat beberapa perubahan dalam struktur mereka di belakang layar, mungkin Yamaha akan mengejar ketinggalan," sambungnya dikutip dari Crash.

Apakah terbuka kemungkinan Yamaha mengembangkan mesin V4, Keith mengatakan sangat kecil kemungkinannya. Sebab perlu waktu lama dan biaya besar bagi Yamaha untuk mengembangkan mesin baru. Ditambah pada 2027 nanti akan ada perubahan regulasi teknis di MotoGP.

"Saya masih kembali ke fakta bahwa tak ada waktu pengujian yang cukup di musim dingin bagi pabrik-pabrik ini untuk membuat perubahan besar dan melakukan hal yang benar pada waktunya untuk balapan. Namun aturan tersebut harus segera disetujui untuk siklus lima tahun berikutnya antara pabrikan dan Dorna, yang dimulai pada 2027," ujar Keith. "(Tapi) jika Yamaha akan mengubah tradisinya, jika Anda suka, dengan mesinnya, itulah saatnya untuk melakukannya," katanya lagi.

Sementara itu Editor MotoGP di laman Crash.net Pete McLaren, mengatakan, Yamaha memiliki begitu banyak pengetahuan tentang mesin inline. Dan untuk beralih ke mesin konfigurasi V4, prosesnya tidak sederhana.

"Ini akan menjadi keputusan besar untuk berubah dan Yamaha mungkin harus mengembangkan proyek paralel, V4 baru di samping inline 4 dan kemudian beralih ke V4 jika performanya lebih baik. Tapi untuk melakukan itu, perlu investasi yang sangat besar," kata McLaren.

"Jadi menurut saya masuk akal untuk berbagai alasan bagi mereka buat tetap menggunakan konfigurasi mesin yang paling mereka ketahui. Mereka telah membawa bantuan dari luar dalam bentuk Luca Marmorini untuk menghasilkan lebih banyak tenaga tahun ini dan tampaknya berhasil," sambungnya.

"Mereka tidak akan melewati Ducati tetapi mereka pasti jauh lebih dekat. Fabio Quartararo menginginkan kecepatan tertinggi yang cukup untuk bertarung dan sepertinya dia mendapatkannya. Kami hanya akan mengetahuinya dengan pasti di balapan pertama. Tapi seperti dikatakan Keith, mesin inline Suzuki memiliki kecepatan tertinggi yang lumayan, dan tidak ada alasan bagi Yamaha untuk tidak bisa melakukannya juga," tukasnya.



Simak Video "Tampilan Motor Anyar Quartararo dan Morbidelli di MotoGP 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT