Mempertahankan gelar juara dunia MotoGP memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski bisa meraih juara pada musim lalu, namun belum tentu ke depannya bisa kembali merebut takhta tertinggi di balap motor kelas premier itu.
Bila melihat statistik, mempertahankan gelar juara di era empat tak cukup sulit. Tercatat hanya ada dua nama yang masih cemerlang yakni Valentino Rossi dan Marc Marquez karena berhasil mempertahankan juara.
Jawara MotoGP 2022 Francesco Bagnaia menyadari hal itu. Ia tahu bakal sulit mempertahankan gelar tersebut, ditambah lagi MotoGP bakal menerapkan format balap Sprint Race.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat mengerti, sulit untuk mempertahankan gelar. Tapi saya ingat Marquez dan Vale. Tentu membutuhkan tekad yang kuat, tapi saya sudah memilikinya. Saya cukup ambisius dan bertekad untuk bisa sukses," kata pebalap Ducati Lenovo tersebut.
"Sangat sulit untuk mempertahankan nomor 1. Tapi saya di sini untuk itu," tambah Bagnaia.
Bagnaia yang tergabung dalam VR46 Riders Academy itu juga mengganti nomor motornya dari 63 jadi 1. Penggantian nomor motor ini tentu tidak bisa dilakukan sembarang pebalap, melainkan hanya juara MotoGP.
Merebut gelar juara MotoGP menjadi prestasi sendiri buat Bagnaia. Tapi gelar tersebut tak lantas membuatnya berpuas diri. Ia masih memiliki keinginan untuk bisa kompetitif di musim-musim selanjutnya.
"Saya ingin berusaha lebih baik setiap tahun dan setiap balapan. Saya berusaha keras untuk mempertahankan gelar juara. Dan saya yakin bisa terus berada di depan bila semuanya baik-baik saja," tutur Bagnaia.
Tentunya Bagnaia sudah memiliki strategi tersendiri menghadapi musim 2023. Ia mengatakan telah belajar banyak dari kesalahan yang dilakukan sepanjang musim 2022 dan berusaha tak mengulanginya di balapan tahun ini.
"Hal paling penting Anda tidak boleh terlalu stres. Saya sudah lebih baik tahun lalu, tapi saya kehilangan banyak poin. Kami harus lebih tenang dan tidak perlu gugup," katanya.
(dry/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini