'Honda Nggak Berani Eksperimen Kayak Ducati'

'Honda Nggak Berani Eksperimen Kayak Ducati'

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 03 Jan 2023 09:14 WIB
PHILLIP ISLAND, AUSTRALIA - OCTOBER 14: Marc Marquez of Spain rides the #93 Repsol Honda Team Honda during free practice for the MotoGP of Australia at Phillip Island Grand Prix Circuit on October 14, 2022 in Phillip Island, Australia. (Photo by Robert Cianflone/Getty Images)
Honda RC213V dinilai terlambat soal inovasi Foto: Robert Cianflone/Getty Images
Jakarta -

Pebalap Penguji Honda, Stefan Bradl menyebutkan penyebab Honda tertinggal dari Ducati. Pabrikan Jepang itu dinilai lebih sering mengekor Ducati soal inovasi perangkat dan aerodinamika.

Dulu dikritik hingga akhirnya ditiru, Ducati sudah menjadi pelopor dalam menciptakan inovasi di MotoGP. Mulai dari winglet, wheel cover, pendingin swing arm, holeshot device hingga front ride height adjuster.

Inovasi dari pabrikan Borgo Panigale itu membuahkan hasil dengan keluar sebagai juara dunia MotoGP 2022. Stefan Bradl mewanti-wanti harusnya Honda seperti Ducati dengan berani melakukan eksperimen!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ducati telah menunjukkan keberanian karena dia memperkenalkan perubahan konstan dalam hal perangkat dan aerodinamika. Yamaha juga sedikit tertinggal," kata Stefan Bradl dikutip dari Speedweek, Senin (2/1/2023).

"Honda tidak pernah berada di garis depan eksperimen seperti yang dilakukan Ducati dalam beberapa tahun terakhir.. Honda tidak memiliki keberanian dalam bereksperimen," tambah dia.

ADVERTISEMENT

Keterlambatan soal inovasi membuat laju Honda tidak mulus. Musim lalu Honda tidak bisa menang sekali pun. Bradl menambahkan penyebab Honda krisis kemenangan karena pebalap andalannya belum kondisi fit 100 persen. Marc Marquez biasanya sampai 'banting tulang' untuk bisa memaksimalkan potensi RC213V.

"Marc tidak dapat mengeksploitasi kekuatannya pada motor saat ini seperti yang biasa dia lakukan," ungkap Bradl.

"Anda harus selalu bekerja terlalu banyak risiko. Dia menyadari bahwa dia tidak akan pernah bisa mempertahankan risiko yang begitu tinggi dalam jangka panjang," tambah dia.

Situasi Marquez semakin runyam setelah dia merasa tidak puas dengan tunggangannya pada tes prototipe RC213V 2023 di Valencia pada November lalu. Marc Marquez hanya bisa finis di tempat ke-13 usai melahap 50 putaran. Dia selisih 0,644 detik dari Luca Marini di urutan atas.

Jika Honda tanpa perkembangan, menurut legenda MotoGP Giacomo Agostini, bukan hal mustahil jika Marquez hengkang dari Honda selepas habis masa kontraknya yang selesai pada 2024.

"Jika Honda tidak memberi sepeda motor yang kompetitif... setelah jatuh cinta Anda akan kehilangan cinta dan mengubah haluan," juara Italia itu memperingatkan.




(riar/rgr)

Hide Ads