Sejujurnya, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, tidak suka dengan hal ini. Tapi bagaimanapun, gelar juara dunia adalah target prestisius yang harus diwujudkan pabrikan Borgo Panigale pada musim ini. Jika itu terwujud, delapan motor Ducati Desmosedici yang mereka turunkan di MotoGP musim ini tak akan menjadi sia-sia.
"Kami tidak suka team order, tapi jelas, kami juga harus berpikir untuk memenangkan kejuaraan (dari kategori) pebalap," kata Ciabatti kepada BT Sport, dilansir dari laman Crash.
"Kami hanya menang (kategori itu) sekali, dengan Casey Stoner pada 2007, (itu) sudah lama sekali," sambung Ciabatti.
Musim 2022 ini Ducati memang tampil sangat superior. Tidak hanya memiliki delapan pebalap di sirkuit, motor Ducati juga tampak melakukan improvisasi yang signifikan dan sangat kompetitif di hampir banyak model sirkuit. Desmosedici tak lagi mengandalkan power, tapi juga kemampuan hebat saat melibas tikungan.
MotoGP 2022 masih menyisakan enam seri. Jika Ducati tampil konsisten hingga akhir musim, bukan tidak mungkin mereka bisa meraih gelar juara dunia tahun ini. Apalagi pesaing mereka hanya Quartararo yang hanya berjuang sendirian tanpa ditemani rekan yang tangguh.
"Kami perlu menang dan menempatkan sebanyak mungkin motor (di depan). Kesenjangannya sekarang 30 poin. Masih ada jalan panjang untuk kami lalui, tetapi (ini sudah) menuju ke arah yang benar," tukasnya.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(lua/din)