Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni tidak menampik bahwa Sirkuit Ancol bisa saja dimodifikasi kalau mau digunakan untuk menggelar street race. Meski begitu, modifikasi yang dilakukan tentu tidak kecil.
Ada beberapa pengamanan yang harus ditambah mengingat sirkuit Formula E Ancol itu memang bukan diperuntukkan menggelar balap mobil. Sekadar informasi, sirkuit ini tidak memiliki area run off yang lebar atau gravel seperti lazimnya di sirkuit-sirkuit balap motor.
"Bisa bisa saja modifikasi tapi bisa merusak nama kita sendiri kalau akhirnya kita menggunakan untuk roda dua. Di situ jelas suratnya," kata Roni saat dihubungi detikcom, Selasa (12/7/2022).
Sementara itu, Formula E dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa Sirkuit Ancol sebaiknya tidak digunakan untuk balapan motor. Untuk menjaga reputasi sirkuit Ancol, Jakpro diminta untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut.
1. Menetapkan standar keselamatan keselamatan dan keamanan tinggi sebagai aspek penting operasional JIEC. Untuk mendukung hal itu, Jakpro bisa berkolaborasi bersama dengan institusi sekelas Ikatan Motor Indonesia (IMI)
2. JIEC mendapat homologasi dari FIA sebagai sirkuit Grade 3. Sirkuit hanya cocok untuk Formula E atau balapan mobil lain dengan kategori lintasan yang lebih rendah seperti touring dan GT3.
3. JIEC tidak didesain untuk balapan motor dan Jakpro sebaiknya tidak memberikan izin untuk balapan motor apapun di JIEC karena sangat berbahaya. Bila tidak diindahkan, reputasi FIA, FEO, Jakpro, dan IMI menjadi taruhannya. Sebagai tambahan, ada juga kemungkinan lisensi sirkuit ditarik FIA bila tidak memenuhi standar keamanan.
4. Jakpro harus menetapkan aturan dan SOP yang jelas untuk JIEC guna menjaga keselamatan di JIEC. FEO juga dengan senang hati memberikan bantuan agar semua standar keselamatan bisa dipenuhi.
"Keselamatan yang utama bagi standar FIA dan FEO," tambah Roni.
Simak Video "Jalan Kemayoran Ditutup Jelang Gelaran Street Race"
(dry/din)