Lebih Parah dari Mandalika, Sirkuit Argentina Disebut Kotor, Licin, dan Bikin Ban Cepat Hancur

Lebih Parah dari Mandalika, Sirkuit Argentina Disebut Kotor, Licin, dan Bikin Ban Cepat Hancur

Tim detikcom - detikOto
Rabu, 30 Mar 2022 06:45 WIB
RIO HONDO, ARGENTINA - MARCH 31: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team leads the field during the MotoGP race during the MotoGp of Argentina - Race on March 31, 2019 in Rio Hondo, Argentina. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Sirkuit Termas de Rio Hondo di Argentina. Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

Membandingkan Keluhan Rider MotoGP di Sirkuit Mandalika

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) juga tak lepas dari kritik para rider MotoGP. Pada sesi tes pramusim Februari 2022 lalu misalnya, beberapa rider top mengeluhkan lintasan utama berdebu, gravel yang tajam, hingga lapisan kerikil agregat yang copot dari aspal.

Merespons keluhan tersebut, Dorna Sports, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) bersepakat melakukan pengaspalan ulang (resurfacing) di tikungan ke-17 hingga tikungan ke-5 lintasan utama Sirkuit Mandalika, dengan waktu yang cukup mepet.

ADVERTISEMENT

Meski aspal di sektor tersebut masih sangat-sangat baru, MotoGP Mandalika (Pertamina Grand Prix of Indonesia) tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni pada 18-20 Maret 2022. Beberapa pebalap masih mengeluhkan kondisi trek yang sangat kotor. Saat itu jalannya balapan dilakukan dalam kondisi basah.

"Bahkan saat (balap berlangsung dalam kondisi) basah, kami merasakan (kerikil) aspal mengenai tubuh kami dari pengendara di depan, jadi bayangkan (jika balap dilakukan) dalam kondisi kering. Untungnya, tidak ada yang terluka," kata pebalap Suzuki Ecstar, Alex Rins.

Beragam momen menarik tertangkap kamera usai para rider tiba di garis finish balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Apa saja tingkahnya? Lihat yuk.Sirkuit Mandalika sangat basah dan kotor saat race MotoGP berlangsung (20/3/2022) Foto: ANTARA/ANDIKA WAHYU

Selain kotor, kondisi di Sirkuit Mandalika saat balapan berlangsung juga cukup basah, sehingga cipratan air mengenai rider MotoGP, bahkan hingga masuk ke helm pebalap. "Sulit (balapan) di luar sana karena visibilitasnya nol," ujar Franco Morbidelli dari Monster Energy Yamaha.

"Ketika dia (Remy Gardner) kembali ke box, dia tidak senang dengan helmnya yang penuh air dan sangat mengurangi visibilitasnya," ujar bos KTM Tech3 Herve Poncharal.

Namun di balik kekurangan itu, Sirkuit Mandalika ternyata memiliki keunggulan yang diakui rider-rider top MotoGP. Keunggulan itu adalah berupa lintasan yang sangat menggigit (grippy) di tengah kondisi basah, sehingga ban tidak mudah tergelincir.

"Dalam kondisi basah, treknya luar biasa," kata Mir. "Siku saya menyentuh di setiap sudut lintasan. Dan saya bertanya-tanya, 'ini basah?!' Cengkeraman yang luar biasa di trek dan juga ban Michelin bekerja sangat baik di lintasan basah. Bahkan saya berpikir kami akan mampu membalap 27 lap penuh," sambung rider Suzuki Ecstar tersebut.

Senada dengan Joan Mir, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dan Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha) juga mengutarakan pendapat serupa.

"Saya merasa gripnya gila di beberapa bagian," kata Binder.

treknya cukup grippy. Jadi itu kejutan yang bagus. Saya masih terkena beberapa batu (kerikil), tapi itu jauh lebih buruk saat tes," terang Morbidelli.


(lua/din)

Hide Ads