Nikita Mazepin, pebalap Formula 1 asal Rusia dari tim Haas akan melakoni hari terakhir pengujian di Barcelona dengan mobil yang serba putih. Mobil Formula 1 Haas menyingkirkan sponsor dari Rusia imbas invasi ke Ukraina.
Nikita Mazepin merupakan putra Dmitry Mazepin, pemegang saham utama perusahaan pertambangan dan pupuk asal Rusia, Uralkali. Perusahaan itu mensponsori Haas di Formula 1. Namun, imbas invasi Rusia ke Ukraina, sponsor asal Rusia tersebut disingkirkan dari mobil Formula 1 Haas.
Haas akan menjalankan mobil serba putih pada hari terakhir pengujian. Haas mengonfirmasi bahwa mereka menghapus merek sponsor Rusia, Uralkali, dari mobil balapnya di Barcelona. Berita itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan serangan ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Livery tim F1 ini biasanya berwarna putih, biru, merah seperti bendera Rusia. Namun saat pengujian terakhir di Barcelona, mobil ini hanya akan berwarna putih. Nikita Mazepin akan terus berkendara untuk tim Haas di sesi pagi sesuai rencana.
"Tim Haas F1 akan menampilkan VF-22 dalam warna putih polos, tanpa merek Uralkali, untuk hari ketiga di Circuit de Barcelona pada hari Jumat 25 Februari. Nikita Mazepin akan mengemudi sesuai rencana di sesi pagi dengan Mick Schumacher mengambil alih di sore hari. Tidak ada komentar lebih lanjut tentang kesepakatan mitra tim saat ini," kata sebuah pernyataan Haas seperti dikutip Sky Sport.
Sementara itu, para pebalap Formula 1 mengecam serangan Rusia ke Ukraina. Juara dunia empat kali Sebastian Vettel mengatakan bahwa ia tidak akan membalap di Grand Prix Rusia. Sementara juara dunia bertahan Max Verstappen juga menyerukan agar balapan di Rusia tersebut dibatalkan.
"Menurut pendapat pribadi saya, saya terbangun dengan berita pagi ini, terkejut, jadi saya tidak tahu. Saya pikir itu mengerikan untuk melihat apa yang terjadi. Jelas jika Anda melihat kalender kami memiliki jadwal balapan di Rusia. Bagi saya sendiri, pendapat saya sendiri adalah saya tidak boleh pergi, saya tidak akan pergi. Saya pikir balapan di negara itu salah," kata Vettel.
"Saya turut berduka untuk orang-orang, orang-orang tak bersalah yang kehilangan nyawa mereka, yang terbunuh karena alasan bodoh dan kepemimpinan yang sangat, sangat aneh dan gila. Saya yakin itu adalah sesuatu yang akan kita bicarakan, tetapi secara pribadi saya sangat terkejut dan sedih melihat apa yang sedang terjadi. Jadi kita lihat saja ke depannya, tapi saya pikir keputusan saya sudah dibuat," ucapnya.
Sementara Max Verstappen bilang, ketika sebuah negara sedang perang, tidak tepat untuk balapan di sana.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?