Dicap Jadi Juara Dunia MotoGP Cuma Kebetulan, Apa Kata Joan Mir?

Dicap Jadi Juara Dunia MotoGP Cuma Kebetulan, Apa Kata Joan Mir?

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 25 Jan 2022 20:37 WIB
SCARPERIA, ITALY - MAY 30: Joan Mir of Spain and Team Suzuki ECSTAR celebrates the third place on the podium and remembers the young rider Jason Dupasquier of Swiss and Carxpert PrustelGP at the end of the MotoGP race during the MotoGP Of Italy - Race at Mugello Circuit on May 30, 2021 in Scarperia, Italy. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Joan Mir Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Joan Mir menjadi pebalap dengan catatan unik dalam sejarah MotoGP. Dia adalah juara dunia dengan satu kali kemenangan ketika berjaya pada musim 2020.

Tak jarang publik menilai suksesnya pada MotoGP 20202 adalah sebuah kebetulan semata. Asumsi ini dinilai makin kuat atas hasil yang dia raih pada MotoGP 2021, di mana Joan Mir tak sekalipun meraih kemenangan. Artinya, Joan Mir baru satu kali menang dalam dua musim MotoGP.

Bagaimana respon Joan Mir dengan anggapan sebagai juara dunia hanya kebetulan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua sudut pandang. Orang-orang yang mengatakan itu dan tidak tahu tentang balap. (Lalu) Orang lain yang mengikuti balapan dengan cara yang baik dan tahu tentang sepeda motor punya pendapat yang berbeda, saya hanya mendengarkan orang-orang ini," kata Joan Mir seperti dikutip dari Speedweek, Selasa (25/1/2022).

Faktanya, berdasarkan jam terbangnya selama ini, Joan Mir memang tak bisa dibilang buruk. Sebelum jadi juara dunia MotoGP, pebalap 24 tahun ini sudah menjadi juara dunia Moto3 pada 2017. Sementara pada musim lalu dia duduk di posisi ketiga klasemen MotoGP 2021.

ADVERTISEMENT

Prestasi Joan Mir mengingatkan dengan capaian Nicky Hayden. Rider asal Amerika Serikat itu meraih gelar juara dunia 2006 dengan hanya meraih dua kemenangan sepanjang musim.

Kunci suksesnya adalah konsistensi penampilan. Mir juga menjadi pebalap Suzuki paling konsisten musim pada 2021. Dia hanya dua kali gagal finis, dan sukses naik podium enam kali, meski tanpa kemenangan.

"Itu (konsistensi) juga penting. Ketika memiliki kecepatan, kami akan berusaha untuk merebut kemenangan. Tetapi saat paket kurang mendukung, saya hanya bisa memaksimalkan performa motor," kata Joan Mir.

"Saya selalu berusaha mengeluarkan potensi semaksimal mungkin di setiap balapan dan membawa motor kembali ke pit dengan poin sebanyak mungkin. Tidak ada gunanya jika Anda start lebih baik namun mengalami kecelakaan," sambung dia.

Dia hanya berharap Suzuki bisa memberikan motor lebih baik lagi. Kendati demikian, Mir mengklaim sudah mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahun.

"Tahun ini saya akan lebih baik, saya baru berusia 24 tahun dan kurva saya mengarah ke atas," jelas Mir.




(riar/din)

Hide Ads