Hengkangnya Maverick Vinales mencoreng tim pabrikan MotoGP Yamaha Monster Energy. Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis bahkan menyebut Vinales tak memiliki mental pemenang.
Lin Jarvis menuturkan ini pertama kalinya saat memimpin tim balap Yamaha ada rider yang memilih berpisah lebih cepat sebelum musim balapan tuntas. Jarvis dibikin bingung dan kecewa betul.
"Ketika dia (Vinales) memberi tahu kami di Assen bahwa dia tidak ingin mencapai akhir kontraknya, kami semua terkejut. Tapi saya menerima keputusannya karena saya tidak mendukung memaksa orang untuk tinggal ketika mereka ingin pergi. Jika seseorang tidak bahagia, mereka harus melakukan sesuatu yang lain. Hidup ini singkat," kata Lin Jarvis seperti dikutip dari Motosan, Senin (13/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yamaha mengambil Vinales dari Suzuki pada 2017 lalu. Pabrikan berlambang garpu tala ini berharap besar dengan rider berkebangsaan Spanyol itu.
"Ini memalukan karena kami benar-benar ingin sukses. Kami pergi ke Suzuki untuknya lima tahun lalu karena kami yakin dia bisa menang bersama Yamaha. Apakah Anda memiliki bakat untuk memenangkan kejuaraan dunia? Ya. Apakah Anda memiliki kekuatan mental untuk memenangkan kejuaraan? Saya kurang yakin. Tapi itu bukan sesuatu yang bisa Anda perbaiki. Dan sekarang itu bukan lagi misi kami," ceplos Lin Jarvis tentang Vinales.
Performa Vinales di musim debutnya cukup mentereng. Dia bisa mengakhiri musim dengan finis ketiga di bawah Marquez.
Tapi pada tahun-tahun berikutnya, Vinales tak kunjung juara. Inkonsistensi jadi masalah buat Vinales, pada musim 2018 dia finis keempat, dan musim 2019 menyelesaikan tempat ketiga.
Performanya lalu merosot, Vinales yang menggunakan motor spek pabrikan pada musim 2020 harus finis keenam klasemen akhir. Kalah dari performa Franco Morbidelli, pakai motor YZR-M1 spek A bisa menjadi runner up.
Puncaknya, Vinales makin terpuruk di MotoGP 2021. Usai memenangi seri perdana GP Qatar, rider 25 tahun itu tercatat terakhir kali naik podium di MotoGP Belanda 2021. Hingga akhirnya Vinales berpisah dengan Yamaha usai MotoGP Styria.
"Yang bisa saya katakan, dan apa yang bisa dilihat semua orang, adalah bahwa Maverick terlalu tidak konsisten dengan hasil-hasilnya. Tentu saja, Anda harus memiliki bakat hebat, kecepatan. Ketika kami menjalani balapan pertama di Qatar, kami seperti, 'Wow, kami telah menemukan Maverick yang asli!' Itu luar biasa," kata Lin Jarvis.
"Pada tahun 2020, dia punya masalah, saya pikir, terutama karena Franky [Morbidelli] memenangkan tiga balapan dengan motor lama. Fabio juga memenangkan tiga balapan dengan motor barunya sementara dia hanya menang satu kali," tambah dia.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!