Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis membagikan kenangan saat bekerjasama dengan Valentino Rossi, jelang masa pensiun the Doctor di akhir musim 2021. Satu momen yang tak terlupakan bagi Jarvis ialah perseteruan antara Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan Marc Marquez enam tahun silam.
Flashback ke belakang, ketegangan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez terjadi di akhir musim 2015. Perselisihan di antara dua pebalap itu dipicu oleh Rossi yang menuduh pebalap Honda Repsol itu membantu Jorge Lorenzo, rekan setim sekaligus rivalnya dalam perebutan gelar juara dunia dalam balapan di Australia.
Konflik kedua pebalap mencapai puncaknya saat berlaga di Sepang, Malaysia. Marquez jatuh saat berduel sengit dengan pebalap Yamaha itu. Rossi pun dianggap bersalah karena menyebabkan pebalap lain terjatuh sehingga dijatuhi hukuman start paling belakang, yang mempengaruhi peluangnya meraih titel juara di Valencia, Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walhasil gelar juara jatuh kepada Jorge Lorenzo. Rossi harus tertunduk karena hanya selisih 5 poin untuk mendapatkan gelar.
Menurut Lin Jarvis, andai Rossi tak terpancing hingga menuduh Marc Marquez, bisa saja The Doctor mengoleksi gelar ke-10 nya.
"Saya percaya jika Valentino Rossi tidak menuduh Marc setelah balapan di Philip Island, mungkin dia (Rossi) akan menyabet gelar juara dunia," kata Lin Jarvis seperti dikutip La Gazzetta Della Sport, Kamis (7/10/2021).
Konsekuensinya, kata Jarvis, tidak hanya berimbas di dalam trek. Para pebalap jadi tidak akur, penggemar saling membela idolanya, bahkan menyebarkan kebencian di media sosial.
"Sejak itu, MotoGP juga menjadi sepak bola, para penggemar partisan ikut menghina para pebalap. Kejadian itu mengubah olahraga ini selamanya. Olahraga yang kita cintai jadi beracun," jelas Jarvis.
Bagi Jarvis musim 2015 merupakan tahun yang sempurna bagi Yamaha. Sebab pabrikan berlambang garpu tala ini Triple Crown MotoGP --gelar juara dunia pebalap, konstruktor, dan tim.
Β«Yamaha memenangkan sepanjang tahun, triple crown. Jorge dan Valentino menjadi yang pertama dan kedua di kejuaraan dunia, jadi tahun itu sangat menikmatinya," sambung Jarvis.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah