Bagnaia Bisa Tampil Ciamik, Ternyata Contek Data Jorge Lorenzo

Bagnaia Bisa Tampil Ciamik, Ternyata Contek Data Jorge Lorenzo

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 28 Sep 2021 16:15 WIB
Italys Francesco Bagnaia looks up as he celebrates winning the San Marino MotoGP race, at the Misano circuit in Misano Adriatico, Italy, Sunday, Sept. 19, 2021. (AP Photo/Antonio Calanni)
Francesco Bagnaia Foto: AP/Antonio Calanni
Jakarta -

Francesco Bagnaia tampil ciamik dalam dua laga terakhir MotoGP 2021, Aragon dan San Marino. Dia membawa Ducati sebagai juara, tapi siapa sangka masih ada peran Jorge Lorenzo di sana.

Pecco Bagnaia berhasil membuat banyak orang terkesan. Kemampuan balapnya meningkat setelah tiga tahun bergabung di balapan kelas utama MotoGP.

Kali pertama debut bersama Pramac Ducati, Pecco mengalami masalah pengereman dengan motor Desmosedici GP. Dua hal yang menjadi kelemahannya, yakni kecepatan saat menikung dan teknik pengereman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku bekerja keras pada tahun pertama debut di MotoGP dengan banyak masalah di titik pengereman," kenang Pecco seperti dikutip Speedweek, Selasa (28/9/2021).

Catatan klasemen akhir MotoGP 2019, Pecco Bagnaia bertengger di tempat ke-15, dia belum pernah mencatatkan kemenangan sekalipun. Musim berikutnya, murid dari VR46 Academy ini bisa sekali meraih podium, dan duduk di posisi ke-16 klasemen akhir MotoGP 2020.

ADVERTISEMENT
Italy's Francesco Bagnaia rides his Ducati during the MotoGP practice session for Sunday's San Marino Motorcycle Grand Prix at the Misano circuit in Misano Adriatico, Italy, Saturday, Sept. 18, 2021. (AP Photo/Antonio Calanni)Francesco Bagnaia Foto: AP/Antonio Calanni

"Menjelang akhir musim 2019, aku mulai memberikan perhatian lebih pada era tersebut. Tahun 2020 saya maju selangkah," sambung juara Moto2 2018 ini.

Meski belum meraih hasil maksimal, Bagnaia mengakui sudah mulai beradaptasi dengan Desmosedici. Bahkan pebalap 24 tahun ini bekerja ekstra dengan berlatih menggunakan Ducati Panigale V4S.

"Aku juga banyak bekerja dengan motor versi jalanan untuk meningkatkan penanganan ban depan. Hal bagus dari Panigale (V4S) kami adalah gaya berkendara dan ban, rasa pada bagian depan mendekati motor MotoGP. Karena kami mengambil ban endurance dari Michelin dan konstruksinya mirip (dengan ban MotoGP).

Menariknya, Bagnaia tidak menggunakan data Andrea Dovizioso yang telah menjadi tiga kali runner-up MotoGP bersama Ducati. Pria berkebangsaan Italia ini memilih catatan hasil Lorenzo saat berseragam Ducati.

"Jadi saya banyak berlatih dengan ban dan motor, juga dengan data Jorge Lorenzo, "ungkap Pecco.

"Saya mengerem dengan keras dan sekuat mungkin, tapi saya pikir saya membuat perbedaan lebih banyak saat memasuki tikungan," sambung dia.

Pecco juga bilang setelan motornya sama dengan musim 2020. Namun ia merasa skill balapnya makin tajam.

ALCANIZ, SPAIN - SEPTEMBER 21:  Jorge Lorenzo of Spain and Ducati Team rounds the bend during the MotoGP of Aragon - Free Practice at Motorland Aragon Circuit on September 21, 2018 in Alcaniz, Spain.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Jorge Lorenzo saat berseragam Ducati Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

"Hal baiknya adalah sepeda motor kami sangat stabil. Jadi kami bisa berbelok ke tikungan dengan kecepatan tinggi. Aku merasa hebat di tikungan cepat, di semua trek. Dan aku memiliki perasaan yang sangat baik tentang bagian depan sejak musim ini.

"Kami belum mengubah apa pun di motor, set-upnya hampir sama seperti tahun lalu, tapi feelingnya telah meningkat pesat dan aku juga lebih baik dalam menangani ban depan. Perasaan ini membantuku untuk menyerang tikungan cepat seperti itu, "tambah pemenang seri MotoGP dua kali itu.

Bukan tanpa sebab, gaya balap Pecco punya kemiripan dengan Jorge Lorenzo. Dia smooth dan cepat saat masuk tikungan. Hal ini turut diamini oleh Manajer Tim Ducati, Davide Tardozi.

"Kami menempatkan gambar (Pecco) di beberapa titik di sepanjang rute dan melihat Jorge Lorenzo dari 2018 lagi. Jika helm dan setelan kulit tidak berbeda, tidak akan ada perbedaan. Mereka (Pecco dan Lorenzo) mirip dalam hal gaya mengemudi dan posisi mereka di atas motor," kelas Tardozi.

Di sisi lain, Jorge Lorenzo juga tidak menampik bahwa dirinya mirip dengan runner-up klasemen sementara MotoGP 2021 ini.

"Pecco lebih besar (badan) dariku, tapi aku setuju, ada dua pembalap yang memiliki gaya mengemudi mirip denganku: satu adalah Quartararo, yang lain Bagnaia. Keduanya duduk di atas sepeda motor yang pernah aku kendarai selama beberapa tahun terakhir," terang Lorenzo.




(riar/din)

Hide Ads