Buntut motor mogok di MotoGP Styria akhir pekan kemarin, hubungan Maverick Vinales dan Yamaha memanas. Bahkan, ayah Vinales ikut berkomentar bahwa anaknya disabotase karena keputusannya meninggalkan Yamaha.
Vinales pada awalnya memulai MotoGP musim 2021 dengan baik, memenangkan MotoGP Qatar sebagai seri pembuka. Namun, pebalap Spanyol itu gagal di delapan balapan berikutnya, hanya menambah satu podium di Assen pada Juni.
Vinales memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Yamaha setelah musim ini. Artinya, pebalap berjuluk Top Gun itu akan balapan untuk tim lain di MotoGP 2022. Kabarnya Vinales akan merapat ke Aprilia.
Pada MotoGP Styria akhir pekan lalu, Vinales mengalami nasib yang kurang beruntung. Setelah red flag akibat kecelakaan yang melibatkan Dani Pedrosa dan Lorenzo Savadori, Vinales mengalami masalah pada motornya.
Saat start kedua setelah red flag, Vinales mengalami motor mogok, terutama saat ingin memulai warm-up lap. Kondisi itu membuat Vinales harus start dari pit lane. Kemungkinan penyebabnya adalah bagian kopling.
Vinales menduga Yamaha melakukan perubahan selama jeda red flag yang bikin balapannya rusak.
"Mereka menghentikan balapan, kami ke pit dan mereka mengganti kopling dan ban saya, dan itu adalah cerita yang sama sekali berbeda," kata Vinales.
Dikutip Motorsport, setelah start pertama MotoGP Styria, Vinales datang ke pit dan mengatakan bahwa mesinnya bekerja dengan baik. Namun, tim Yamaha mengganti kopling dan para insinyur menghubungkan komputer, menyentuh mesin, yang pada akhirnya motornya mogok saat ingin melakukan warm-up lap sehingga memaksa pebalap Spanyol itu start dari pitlane.
Ayah Vinales, Angel Vinales, ikut berkomentar. Dia menuduh Yamaha melakukan sabotase kepada anaknya karena Vinales bakal cabut dari Yamaha.
"Keheningan telah berakhir!!! Hari ini memalukan!!! Lakukan hal ini pada pebalap karena dia pergi (meninggalkan Yamaha)," tulis Angel dalam media sosialnya.
Dikutip formulapassion.it, Vinales sebenarnya tidak menginginkan perubahan setelan motor setelah red flag. Dia sudah nyaman dengan motor yang ia pakai di beberapa lap pertama sebelum red flag. Bahkan, sebelum kecelakaan nahas Dani Pedrosa dan Lorenzo Savadori, Vinales sempat menyalip Quartararo di dua lap pertama. Namun, jeda antara start pertama dan kedua, motor Yamaha M1 tunggangan Vinales diganti ban dan koplingnya.
Kemarin, Yamaha mengumumkan menarik Vinales dari balapan MotoGP Austria akhir pekan ini. Yanaha menarik Vinales dari MotoGP Austria dan menuduh Vinales mencoba merusak motor. Dikutip Motorsport, tim Yamaha mengklaim bahwa Vinales mencoba untuk menggeber mesin M1 sampai RPM tinggi (red line) dalam perjalanan ke pit lane ketika ia memasuki garasi pada akhir balapan kedua tanpa melewati garis finis.
"Tim Yamaha mendukung versinya dengan data telemetri motor, yang meskipun memiliki rev limiter--untuk menghindari kemungkinan over-revving yang tidak disengaja ini--dapat dengan sengaja di-over-revve (digeber sampai rpm tinggi), seperti yang dijelaskan oleh teknisi," tulis Motorsport.
Simak Video "Video Duel Seru Marquez Vs Bagnaia di Awal Balapan MotoGP Italia"
(rgr/din)