Sama-sama Pakai Mesin V4, Kenapa KTM Lebih Moncer dari Honda RC213V?

Sama-sama Pakai Mesin V4, Kenapa KTM Lebih Moncer dari Honda RC213V?

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 10 Jun 2021 10:11 WIB
BARCELONA, SPAIN - JUNE 05: Miguel Oliveira of Portugal and Red Bull KTM Factory Racing rounds the bend during the MotoGP of Catalunya - Qualifying at Circuit de Barcelona-Catalunya on June 05, 2021 in Barcelona, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Miguel Oliveira bersama KTM RC16 Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

KTM tampil gemilang saat mentas di MotoGP Catalunya. Miguel Oliveira membawa RC16 jadi yang terdepan. KTM pakai mesin V4, pun dengan Honda. Tapi Marquez Cs harus menelan pil pahit lantaran tidak ada satupun rider yang tembus podium.

Pada balapan di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (6/6/2021), Miguel Oliveira tampil menjanjikan sedari awal balapan. Dia start dari posisi 4 dan menyelesaikan posisi pertama hingga balapan berakhir.

KTM RC16 jadi motor terbaik di MotoGP Catalunya, baik dalam hal pengereman, kecepatan menikung bersaing dengan Yamaha, serta mesin V4-nya unggul di trek lurus untuk mengambil alih saat overtake, memulai balapan dan finis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KTM MotoGP Project Manager, Sebastian Risse mengatakan KTM RC16 terinspirasi dari Honda RC213V. Belum lagi, pengembangan motornya dibantu oleh eks pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa.

Pabrikan asal Austria ini pernah memenangkan tiga balapan di tahun 2020. Kini sudah mengantongi satu kemenangan di MotoGP Catalunya, dan runner-up di Mugello.

ADVERTISEMENT
(From L-R) Monster Energy Yamaha MotoGP's French rider Fabio Quartararo, Repsol Honda Team's Spanish rider Marc Marquez, Red Bull KTM Factory Racing's Portuguese rider Miguel Oliveira and LCR Honda Castrol's Spanish rider Alex Marquez wait after the warm-up session ahead of the MotoGP race of the Portuguese Grand Prix at the Algarve International Circuit in Portimao on April 18, 2021. (Photo by PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)Honda RC213V dan KTM RC16 sama-sama mengusung konfigurasi mesin V4 Foto: AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA

Hasil dari dua balapan terakhir tentu menunjukkan bahwa KTM telah mengembangkan V4 yang memiliki semua keunggulan kecepatan saat trek lurus hingga kecepatan menikung tanpa kalah dari mesin inline-4 yang dipakai Yamaha, dan Suzuki.



Sementara Honda RC213V nampak menderita. Krisis kemenangan sejak cedera melanda Marc Marquez.

"Honda adalah idola kami karena memiliki V4 terkuat di grid pada saat kami memulai proyek kami," jelas Risse seperti dikutip Motorsport, Rabu (9/6/2021).

"Di MotoGP Anda membutuhkan tenaga kuda, itulah sebabnya kami memilih mesin V4. Mungkin tantangan yang lebih besar untuk mendapatkan paket yang tepat dengan mesin V4 tetapi jika Anda melakukannya dengan benar, kami yakin Anda dapat membuat kompromi yang lebih baik selama satu musim penuh," sambung dia.

Menurut Risse meskipun RC16 terinspirasi dari Honda RC213V yang juga menggunakan mesin V4. KTM memilih jalannya sendiri, utamanya mengatasi kecepatan tikungan di mana biasanya inline-4 lebih unggul.

"Sejak pertama kali kami menjalankan motor, kami mengambil arah sendiri dan kami dipandu oleh pengendara kami. Kecepatan tikungan adalah apa yang diinginkan pengendara kami sejak lama, jadi mereka membawa kami ke arah ini dan selangkah demi selangkah motor menjadi lebih baik," sambung dia.

Yang terpenting di MotoGP adalah kemenangan. Tak pelak saat Marquez jadi yang terbaik, Honda mengembangkan motornya lebih cepat.

Seorang pebalap yang dapat mengendarai apa saja dan mengatasi masalah apa pun adalah aset besar bagi pabrik. Namun di sisi lain keahliannya bisa menjadi masalah, utamanya bagi pebalap yang levelnya di bawah. Bisa dilihat bagaimana situasi Honda saat Marc Marquez dilanda cedera? Ini adalah masa yang buruk bagi Honda, kehilangan pebalap yang memimpin program pengembangannya.

Setelah balapan di MotoGP Catalunya, komentar MΓ‘rquez mengungkapkan masalah yang terjadi pada ban belakang, seperti yang dikatakan pebalap Honda lain pada musim 2020.

"Kami menderita dalam akselerasi karena kami tidak bisa mendapatkan grip dan kami menderita di tikungan karena kami tidak bisa menghentikan motor karena kami tidak memiliki grip belakang," kata juara enam kali MotoGP itu.

Well, rasanya perlu waktu bagi Honda. Ducati berada di posisi yang sama ketika memiliki Casey Stoner. Pebalap Australia itu bisa mengatasi banyak masalah Desmosedici, jadi setelah dia pergi, butuh lima tahun penuh bagi pabrikan untuk mulai menang lagi.

Proyek MotoGP Honda saat ini berada dalam krisis terbesarnya dalam beberapa dekade, tanpa kemenangan balapan sejak November 2019, atau kekeringan kemenangan terpanjang sejak awal 1980-an saat pabrikan menurunkan NR500.

Motorsport menyebut tahun lalu Honda mencoba segalanya untuk mengadaptasi RC213V ke bagian belakang yang baru: elektronik, knalpot, intake, pengaturan sasis, geometri sasis, dan kekakuan rangka. Hanya ada satu hal yang tidak dapat mereka ubah, yakni internal mesin, karena peningkatan mesin pertengahan musim tidak diperbolehkan, terbentur regulasi teknis terkait Covid.

Ditengarai inersia crankshaft yang berlebihan diduga menjadi salah satu akar masalah Honda, karena membuat motor sulit dikendalikan saat masuk tikungan.

Sementara KTM menemukan terobosan di Mugello dan Catalunya. Rangka dibuat dengan tingkat kekakuan yang berbeda sehingga memungkinkan pengendara mendapatkan kecepatan di tikungan dan membelokkan motor dengan lebih baik.

Apakah Honda bakal mencari beberapa kecepatan tikungan lagi untuk mengikuti jalan yang sama yang telah diambil KTM. Bisakah melakukannya tahun ini, atau harus menunggu hingga tahun depan, dengan mesin baru dan Marquez yang sepenuhnya fit? Menarik ditunggu ya detikers.




(riar/lua)

Hide Ads