Motor MotoGP Terlalu Kencang, Marquez Ingin Ada Batas Kecepatan Aman

Motor MotoGP Terlalu Kencang, Marquez Ingin Ada Batas Kecepatan Aman

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 04 Jun 2021 09:26 WIB
JEREZ DE LA FRONTERA, SPAIN - APRIL 29: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team
 speaks during the press conference pre-event during the MotoGP of Spain - Previews at Circuito de Jerez on April 29, 2021 in Jerez de la Frontera, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Pebalap Repsol Honda Marc Marquez. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Pebalap Repsol Honda Marc Marquez menilai top speed atau kecepatan maksimal motor MotoGP harus dibatasi. Pernyataan itu ia lontarkan lantaran melihat fakta bahwa motor MotoGP di era kini semakin kencang berkat kemajuan teknologi elektronik, namun di sisi lain hal itu meningkatkan risiko kecelakaan para rider.

Motor MotoGP zaman sekarang bisa dipacu hingga di atas kecepatan 360 km/jam. Pebalap Ducati Johann Zarco dan rider KTM Brad Binder menjadi dua pebalap MotoGP yang bisa meraih top speed hingga 362,4 km/jam di sepanjang enam seri pertama MotoGP 2021.

Salah satu terobosan teknologi yang bisa membuat motor MotoGP dipacu sekencang itu adalah holeshot device. Dengan sistem holeshot, para pebalap MotoGP dapat menurunkan bagian belakang motornya melalui tombol di setang. Teknologi ini bisa menurunkan pusat gravitasi dan mengurangi hambatan aerodinamika, sehingga motor bisa melaju lebih kencang di trek lurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Holeshot device motor MotoGP YamahaHoleshot device motor MotoGP Yamaha Foto: Screenshot instagram @motogpindonesia

Di samping bisa meningkatkan performa dari sisi top speed, di sisi lain teknologi peningkat performa seperti holeshot juga bisa meningkatkan risiko bahaya bagi para rider MotoGP itu sendiri. Pebalap dengan 6 title juara MotoGP, Marc Marquez, menilai bahwa harus ada pemikiran ulang dalam hal pengembangan motor MotoGP untuk memastikan bahwa MotoGP tidak menjadi lebih cepat dan lebih cepat lagi di kemudian hari.

"Saya sudah mengatakannya di Jerez. Kami berada di kejuaraan di mana para insinyur bekerja keras. Kami harus memiliki motor terbaik dan tercepat di dunia. Itu jelas karena kami balapan di kejuaraan tertinggi. Tapi Anda tidak bisa meminta pabrikan untuk membatasi performa. Pada akhirnya, kami harus menemukan batasan yang berbeda," kata Marquez, dikutip dari Motorsport-Total, Jumat (4/6/2021).

ADVERTISEMENT

"Baru-baru ini, kecepatan tertinggi telah ditingkatkan. Sepeda motor dan mesin hampir sama, akan tetapi sesuatu telah ditemukan dalam hal aerodinamis. Kemajuan lebih lanjut telah dibuat dengan sistem holeshot," sambung pebalap asal Spanyol.

DOHA, QATAR - APRIL 02: Johann Zarco of France and Pramac Racing rounds the bend during the MotoGP of Qatar - Free Practice at Losail Circuit on April 02, 2021 in Doha, Qatar. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)DOHA, QATAR - APRIL 02: Johann Zarco of France and Pramac Racing rounds the bend during the MotoGP of Qatar - Free Practice at Losail Circuit on April 02, 2021 in Doha, Qatar. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images) Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Pada balapan terakhir di sirkuit Mugello, Italia tidak ada rekor kecepatan tertinggi baru yang dipecahkan, tetapi para pebalap masih berusaha mencapai batasnya. Rider KTM Brad Binder misalnya, berhasil menyamai rekor kecepatan pebalap Ducati Johann Zarco, dengan top speed 362,4 km/jam.

Marquez sendiri memutuskan untuk tidak menggunakan sistem holeshot seraya berkata, "Saya tidak merasa aman dengannya. Kami (Honda) belum siap untuk menggunakan sistem tersebut di trek lurus," ungkapnya.




(lua/rgr)

Hide Ads