Kurang dari seminggu lagi, Valentino Rossi memasuki umur yang ke-42 tahun. Tapi ia tetap balapan dengan mengincar rekor baru di ajang MotoGP. Lalu, bagaimana dengan gelar juara dunia ke-10?
Rossi, yang akan berusia 42 tahun pada Selasa (16/2) mendatang, sampai saat ini sudah sembilan kali menjadi juara dunia di balap motor grand prix. Pebalap Italia itu sekali juara di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, dan tujuh kali di kelas 500cc/MotoGP.
Namun, Rossi belum jadi juara dunia lagi sejak 2009. Pencapaian terbaiknya adalah menjadi runner-up dalam tiga tahun terakhir, di mana dia dikalahkan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi akan kembali berusaha mendapatkan gelar juara dunianya yang kesepuluh pada tahun ini bersama tim satelit Petronas Yamaha SRT. Namun, pesaingnya akan bertambah banyak. Bukan cuma Maverick Vinales, Joan Mir, atau Franco Morbidelli, tapi juga adiknya, Luca Marini yang baru bergabung dengan Ducati. Selain itu umur pesaing The Doctor jaraknya hampir terpaut dua dekade.
Pebalap kelahiran Tavuilla ini sadar betul kalau umurnya tak lagi muda. Tapi ia merasa tidak ada perubahan dalam dirinya, dalam hal menjalankan latihan, mental, hingga menyiapkan fisik.
"Tak banyak berubah. Saya selalu tampil ngotot, menghindari hal-hal yang tidak masuk akal. Saya selalu seperti itu, bahkan di usia 20 tahun. Saya tidak pernah menjadi rider yang ceroboh," ungkap Rossi seperti dikutip dari Corriere.it, Rabu (10/2/2021).
Rossi, sehebat apa pun dia dulu, tak bisa menyangkal kalau usia telah membuat performanya terus menurun. Capaian terbaik Rossi di MotoGP 2020 cuma sekali podium, yang dia raih saat berlaga di MotoGP Andalusia. Setelah itu nasib buruk lebih banyak mendatangi dia, termasuk nyaris tewas di Austria serta positif COVID-19.
Kemenangan terakhir Rossi ia bisa rasakan saat di Assen pada 2017 lalu. Meski begitu, Rossi masih ingin tampil kompetitif dan bersaing di papan atas.
"Saya tetap balapan karena saya merasa masih bisa merebut gelar dunia, namun itu bukan sebuah obsesi. Saya cukup bahagia jika mampu tampil baik, memperebutkan podium, jadi salah satu protagonis dalam perebutan kemenangan," kata Rossi.
"Kemenangan kini jarang saya raih karena itu hal yang rumit, mengingat level semua rider sangat tinggi. Selama beberapa tahun terakhir, saya punya setidaknya tiga kesempatan untuk menang. Sayangnya saya selalu kalah tipis, terlalu sering jatuh, dan banyak masalah teknis," lanjutnya.
Mampukah Valentino Rossi memecahkan rekor-rekor tersebut? Tak melulu tentang juara dunia. Selain mengejar podium ke-200, Rossi juga bisa memecahkan rekor sebagai pebalap tertua yang mampu dua kali podium secara beruntun dalam 54 tahun terakhir. Dia akan menyamai prestasi Jack Ahearn yang berhasil back-to-back podium pada balapan tahun 1966 di usia 41 tahun 282 hari.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah