Ayah Jorge Lorenzo: Rossi Juara Dunia Gara-gara Lawannya Kurang Hebat

Ayah Jorge Lorenzo: Rossi Juara Dunia Gara-gara Lawannya Kurang Hebat

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 09 Des 2020 14:59 WIB
Valentino Rossi latihan menggunakan Yamaha R1 di Sirkuit Misano
Valentino Rossi jadi juara dunia karena lawannya kurang hebat? Foto: Instagram @valeyellow46
Jakarta -

Valentino Rossi jadi pebalap berstatus 9 kali juara dunia. Tapi menurut bapaknya Jorge Lorenzo, Chico, seringnya Rossi merengkuh prestasi lantaran lawannya yang kurang hebat.

Sepanjang karier, The Doctor berhasil mengkoleksi 9 gelar juara dunia, 115 kemenangan, 235 podium, 65 pole dan 96 fastest lap.

Rossi naik kelas primer di tahun 2000, ia bergabung bersama tim Nastro Azzuro Honda, Rossi naik kelas dengan menggunakan Honda NSR500, menyusul pensiunnya rider legendaris Mick Doohan. Pada musim pertama ia finis di bawah Kenny Roberts Jr. yang menjadi jawara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

20 Feb 2001:  Honda rider Valentino Rossi in action during Grand Prix Motorcycling Winter Testing at Estoril in Portugal.  Mandatory Credit: Pascal Rondeau /AllsportValentino Rossi musim 2001 Foto: Pascal Rondeau

Namun cukup satu tahun bagi Rossi untuk menyabet gelar juara dunianya yang ketiga pada musim 2001. Tren positif terus ia rengkuh bersama Honda. Bersama Repsol Honda Team dengan motor RC211V ia kembali, The Doctor menjadi juara dunia lagi untuk musim 2002 serta 2003.

"Valentino Rossi mewarisi motor dari Doohan, tim dan rival-rivalnya," ungkap Chicho Lorenzo di saluran YouTube-nya, yang dikutip dari Corsedimoto.

ADVERTISEMENT
DONINGTON, ENGLAND - JULY 13:   Valentino Rossi of Italy and Repsol Honda celebrates winning the Cinzano British Moto GP on July 13, 2003 at Donington Park, England. (Photo by Clive Rose/Getty Images).Valentino Rossi tahun 2003 saat masih berseragam Honda Foto: Clive Rose

Rossi pun bergabung dengan Yamaha dengan menunggangi YZR-M1. Bersama Yamaha ini Rossi berhasil menyabet tambahan empat gelar pada tahun 2004,2005,2008, dan 2009.

Tapi pebalap yang berusia 42 tahun musim depan itu sudah absen jadi juara dunia sejak 2010, yang dimenangi rekan setimnya Jorge Lorenzo. Apalagi setelah kemunculan Marc Marquez pada 2013, yang langsung mendominasi kejuaraan dengan memenangi enam dari delapan musim terakhir.

VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 05:  Valentino Rossi of Italy and Ducati Marlboro Team lifts the front wheel during the qualifying practice of the MotoGP of Valencia at Ricardo Tormo Circuit on November 5, 2011 in Valencia, Spain.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Valentino Rossi musim 2011 bersama Ducati Foto: Mirco Lazzari gp

Rossi diketahui sempat pindah ke pabrikan asal kampung halamannya Ducati, ia menunggangi Desmosedici GP 11 dan 12 di saat pebalap muda silih berganti, Rossi hanya bertahan selama 2 musim dan torehan klasemen akhir terbaik di posisi 6. The Doctor kembali bergabung bersama Yamaha, kendati usianya yang tak lagi muda ia berhasil menduduki klasemen akhir di posisi dua pada musim 2014,2015, dan 2016.

Ayah Lorenzo meyakini beruntungnya Valentino Rossi, lantaran para pesaingnya ikut menentukan kesuksesan pebalap berdarah Italia itu. Menurutnya Rossi makin kesulitan usai kemunculan pebalap muda Spanyol yang bisa bersaing melawannya.

"Berapa banyak kejuaraan berturut-turut yang dimenangkan Rossi? Dia menang begitu banyak karena rival-rival itu bukan rival yang sebenarnya, mereka bukan rival yang hebat."

"Tapi ketika orang-orang muda seperti Stoner, Pedrosa atau Lorenzo tiba, dan kemudian Marquez, bagaimana akhir Rossi berakhir? Pentingnya rivalitas juga diperhitungkan," jelas Chicho.




(riar/lth)

Hide Ads