Motor MotoGP saat ini dibekali banyak perangkat elektronik. Jika Anda perhatikan, setiap pebalap MotoGP kembali ke paddock setelah sesi latihan bebas atau kualifikasi, teknisi tim langsung menyambungkan motor balap dengan perlengkapan elektronik seperti laptop, tablet, atau perangkat lainnya.
Head of Electronic Systems Department Ducati Gabriele Conti, mengatakan dalam balapan MotoGP setiap tim harus kerja lebih keras dan membuat pilihan yang tepat. Salah pilihan set-up motor, bisa-bisa motor jadi lambat atau bahkan sulit dikendalikan. Untuk itu, data yang diambil dari sistem elektronik motor MotoGP sangat dibutuhkan saat ini.
"Contohnya di trek, Anda harus membuat pilihan yang tepat, set-up yang tepat untuk motor. Jika Anda (memiliki data) cepat, Anda bisa lebih cepat saat balapan, Anda harus memilih ban yang tepat (dengan melihat data). Ini sangat penting di beberapa tahun terakhir ini," kata Conti dalam Media Roundtable: Lenovo and Ducati Partnership secara virtual yang dihadiri detikcom, Kamis (26/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perangkat elektronik pada motor MotoGP yang bisa langsung tersabung ke PC, tablet, dan mobile workstation juga memberikan keuntungan buat pebalap. Dengan data yang dikumpulkan dan diambil, tim bisa menganalisis semua hal untuk diperbaiki ke depannya.
![]() |
"Data yang kami ambil dari ECU dianalisis. Karena mereka (pebalap) harus tahu di mana mereka lebih kuat, dan yang paling penting (mengetahui) di mana lebih lemah dibandingkan pebalap lain. Karena harus 100% di setiap titik trek," sebut Conti.
"Kami ingin mengukur performa dari motor itu dan dari pebalap. Dan dari situ, Anda membutuhkan banyak analisis."
Data yang diperoleh dari motor dan disambungkan langsung ke perangkat seperti laptop akan dikirimkan ke markas Ducati. "Kami harus mencari solusi yang membuat motor lebih cepat," katanya.
Halaman berikut: Beda Motor MotoGP Dulu dan Sekarang
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah