Quartararo Pasrah Suzuki Tak Terkalahkan

Quartararo Pasrah Suzuki Tak Terkalahkan

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 09 Nov 2020 09:40 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 06: Fabio Quartararo of France and Petronas Yamaha SRT  speaks in box with mechanics during the free practice for the MotoGP of Europe at Comunitat Valenciana Ricardo Tormo Circuit on November 06, 2020 in Valencia, Spain. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Fabio Quartararo pasrah di perebutan gelar juara dunia Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Fabio Quartararo gagal meraih poin maksimum di Sirkuit Ricardo Tormo Valencia, Minggu (8/11). Ia langsung terjatuh sedari awal balapan. Dua rider Suzuki, memenangi seri MotoGP Eropa ini.

Sementara Quartararo memang bisa melanjutkan balapan bahkan finis. Ia juga tertolong banyaknya pebalap yang crash dan retired setelahnya, hingga akhirnya bisa menempati posisi ke-14, mengamankan 2 poin.

Pebalap Prancis ini hancur melihat peluangnya jadi juara dunia makin menipis. El Diablo bilang andai dirinya tidak jatuh, para pebalap Suzuki tetap sulit dikalahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fabio QuartararoFabio Quartararo terjatuh Foto: MotoGP

"Kedua pembalap (Suzuki) sangat cepat," kata Quartararo setelah balapan, dikutip The Race, Senin (9/11).

ADVERTISEMENT



"Pertama-tama tentang pengendara, lalu motornya. Sepertinya kami mengalami masa-masa sulit, dengan musim yang sangat tidak teratur untuk saya dan Yamaha, sementara mereka selalu berada di puncak. Mereka selalu selangkah di depan kita. Saya tidak tahu harus berkata apa - sepertinya kedua pembalap benar-benar tidak terkalahkan," sambung dia.

Quartararo kini pasrah terkait peluang jadi juara dunia. Ia merasa hanya perlu balapan dengan meraih hasil terbaik.

"Jelas, saya kehilangan peluang jadi juara dunia hari ini," ungkap Quartararo dikutip dari Autosport.

"Saya pikir penting untuk bisa finis sebaik mungkin di akhir musim. Tapi kami perlu mengubah banyak hal musim depan agar bisa sukses, sebab tampaknya kerja pabrikan lain sedikit lebih baik dari kami," pungkas Quartararo.

Jika mau juara. Secara matematis, rider Prancis itu harus menang di dua seri terakhir, tapi Mir tak boleh meraih total 14 poin selama dua seri tersebut. Apakah mungkin terjadi?




(riar/rgr)

Hide Ads