Kenapa Pebalap MotoGP Bisa Langsung Jalan Usai Alami Crash? Ini 3 Rahasianya

Kenapa Pebalap MotoGP Bisa Langsung Jalan Usai Alami Crash? Ini 3 Rahasianya

Doni Wahyudi - detikOto
Kamis, 05 Nov 2020 06:59 WIB
detik detik marc marquez kecelakaan di motogp spanyol
Foto: Dorna
Jakarta -

Sering kita lihat pebalap MotoGP mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya sampai terguling-guling. Tapi sedetik kemudian, dia sudah berjalan lagi dengan santainya. Kok bisa?

Tentu saja pebalap MotoGP bisa mengalami cedera. Apa yang kini dialami Marc Marquez menjadi gambaran kalau rider MotoGP juga rentan. Sementara pada beberapa kesempatan, ada rider yang harus dijemput ambulans dari tempat dia mengalami kecelakaan.

Namun secara umum, pebalap bisa langsung berjalan kaki setelah dapat nasib nahas mengalami crash. Meski terpelanting dari motor, terseret di aspal dan gravel, atau bahkan setelah jungkir balik sekalipun mereka umumnya tak mengalami cedera serius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana itu bisa terjadi?

Ada tiga hal yang menjadi 'rahasia' atas kondisi tersebut.

ADVERTISEMENT

1. Ilmu Fisika

Dikutip dari redbull.com, kecelakaan yang dialami rider-rider MotoGP pada dasarnya merupakan tentang upaya menghentikan atau mengurangi akselerasi.

Peluang selamat saat kecelakaan MotoGP besar lantaran jatuhnya mereka dari motor merupakan 'jatuh yang terkontrol'. Rider-rider MotoGP tidak mengalami kejadian fatal lantaran mereka tidak menghantam benda solid secara langsung.

Sebaliknya, pebalap MotoGP yang mengalami crash justru terseret di aspal sejauh beberapa puluh meter. Saat terseret itulah kecepatan menurun drastis namun secara bertahap. Jarak terseret (yang merupakan pengereman) yang panjang ini yang menyelamatkan pebalap.

Brad Binder mengalami kecelakaan di MotoGP Teruel 2020.Brad Binder mengalami kecelakaan di MotoGP Teruel 2020. Foto: Dorna Sports

2. Perlengkapan Keselamatan yang Mumpuni

Faktor lain yang punya pengaruh besar dalam keselamatan rider MotoGP adalah perlengkapan canggih yang mereka pakai. Baju balap berteknologi tinggi dibuat dari kulit kanguru yang punya daya tahan tinggi namun pada saat bersamaan nyaman dipakai.

Penemuan terbesar dalam teknologi keselamatan baju balap adalah sistem airbag - yang dalam dua tahun terakhir diwajibkan Dorna dipakai oleh setiap pebalap. Saat sensor mendeteksi adanya kecelakaan, airbag secara otomatis akan mengembang dalam hitungan sepersekian detik. Ini membuat rider hanya mengalami sedikit guncangan dan benturan.

Sebagai gambaran, teknologi airbag yang dipakai Alpinestars pada baju balap Marc Marquez mampu mengembang secara penuh dalam waktu 25 milidetik. Jadi sebelum rider menghantam aspal usai mereka terlempar dari motornya, airbag sudah sepenuhnya terbuka.

detik detik marc marquez kecelakaan di motogp spanyoldetik detik marc marquez kecelakaan di motogp spanyol Foto: Dorna

Airbag melindungi bagian-bagian tubuh pebalap seperti leher, collarbone, bahu, dan tulang rusuk.

[Lanjut halaman berikutnya: Rider MotoGP Terlatih untuk Jatuh]

3. Rider MotoGP Terlatih untuk Jatuh

Pebalap MotoGP punya teknik sendiri saat jatuh. Teknik tersebut harus dipelajari demi menghindari terjadinya cedera serius.

Juara dunia lima kali asal Jerman, Toni Mang, dianggap menjadi rider yang pertama menyiapkan diri menghadapi kecelakaan. Di tahun 1980 dia mempekerjakan mantan instruktur dari angkatan bersenjata Jerman.

Instruktur tersebut bukan hanya memberi pelatihan fisik untuk Mang. Tapi juga mengajarinya bagaimana melakukan soft landing.

Dalam kesehariannya, rider-rider motoGP menjalani latihan untuk memperkuat otot-otot mereka. Ini sekaligus membantu mereka menghindari cedera saat mengalami kecelakaan.



Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads