Bahagianya Pol Espargaro bergabung dengan Repsol Honda musim depan. Tapi ia menilai kepindahannya dari KTM ke pabrikan raksasa itu bagai pisau bermata dua.
Espargaro resmi dikontrak dua tahun oleh Repsol Honda. Pebalap Red Bull KTM itu bakal menggeser posisi yang musim ini diisi Alex Marquez.
Kabar perekrutan Pol Espargaro tersebut cukup mengejutkan beberapa waktu lalu. Sebab, tak sedikit yang memprediksi Alex Marquez bakal dipertahankan pabrikan asal Jepang itu, lantaran dia adalah adik dari Marc Marquez, bintang tim Repsol Honda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, ada pula yang meragukan kiprah Espargaro selama balapan di MotoGP. Sejak berkarier di kelas utama pada 2014, eks juara Moto2 2013 baru tiga kali podium, yakni saat menduduki posisi ketiga MotoGP Valencia tahun 2018, lalu di MotoGP 2020 dalam seri Emilia Romagna, dan Sytria.
Marquez saat ini masih cedera karena insiden di Jerez saat sesi pembuka MotoGP 2020. Tarik garis ke belakang, Lorenzo juga tidak tampil apik bersama Honda RC213V. Kini Pol Espargaro dipastikan akan menjadi rekan setim Marc MΓ‘rquez berikutnya, tantangan yang sangat rumit, melihat apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dengan Dani Pedrosa atau Jorge Lorenzo.
Dalam wawancara dengan MotoGP.com, Pol EspargarΓ³ buka suara tentang keputusannya bergabung dengan Honda, ia pun tidak akan menyesalinya. Pol menyebut kalau tak mencoba kesempatan emas ini maka tidak akan tahu bisa berakibat buruk atau baik bagi karirnya.
![]() |
"Ketika Anda memilih sesuatu, itu harus menjadi lebih baik, bodoh untuk mengatakan sekarang bahwa mungkin saya harus tetap di KTM," ujar Pol Espargaro.
"Kami (Pol Espargaro dan KTM) telah terbukti meningkatkan mesin, tenaga, motor secara umum lebih cepat dan waktu lebih mudah. Masa depan KTM cerah, dan saya sangat bangga bisa berlatih untuk ini. Akan sangat menyedihkan untuk pergi setelah bertahun-tahun dan begitu banyak usaha, saya akan merindukan motor dan suasananya. Orang-orang yang mengerjakan proyek ini luar biasa. Saya akan sangat merindukan mereka," sambungnya.
Baca juga: Dovizioso Melempem Bukan Gegara Motor? |
Di sisi lain, ia ingin menguji kemampuannya bergabung dengan pabrikan lain. Tidak hanya bertahan di satu tim saja.
"Saya penasaran apa yang akan terjadi, di masa lalu saya pernah ke Yamaha dan KTM dan saya tidak tahu apa yang bisa saya capai dengan pabrikan lain. Jenis perubahan ini memberi Anda motivasi ekstra," jelas Pol Espargaro.
Bagai pisau bermata dua, bergabung dengan Repsol Honda jadi kebanggaan bagi Pol Espargaro. Tapi mampukah ia beradaptasi dengan motor RC213V? alih-alih bisa mendongkrak karirnya malah terpuruk karena gagal menyesuaikan gaya balapnya.
"Menjadi pebalap terbaik di dunia, dengan salah satu motor terbaik... jika Anda tidak termotivasi oleh tantangan seperti ini, lebih baik pulang. Itu akan menjadi langkah penting dalam karir saya yang akan membuat saya lebih kuat atau menghancurkan saya, saya tahu. Banyak yang harus saya lihat terutama apa yang membuat Marc berbeda dari yang lain, mengapa dia begitu istimewa, dan satu-satunya cara untuk melihatnya adalah duduk di sisi lain kotak memeriksa telemetri dan mencoba melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan. Jika Anda bisa melakukannya, itu luar biasa, dan jika tidak, Anda jatuh. Itu satu-satunya cara untuk membuktikannya," tutup Pol Espargaro.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah