VR46 Academy, Ambisi Rossi Kembalikan Harga Diri Italia di MotoGP

VR46 Academy, Ambisi Rossi Kembalikan Harga Diri Italia di MotoGP

Doni Wahyudi - detikOto
Selasa, 06 Okt 2020 06:22 WIB
(from L) Italian riders Petronas Yamaha SRTs Franco Morbidelli, Yamaha MotoGPs Valentino Rossi and Alma Pramac Racings Francesco Bagnaia pose for a picture in Doha on March 7, 2019 at Lusail Circuit ahead of the seasons start at Qatar MotoGP grand prix on March 10. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP)
Valentino Rossi diapit dua muridnya yang berlaga di kelas MotoGP (KARIM JAAFAR / AFP)
Jakarta -

Di dua periode waktu yang berbeda, pebalap-pebalap Italia pernah menguasai balap motor kelas primer. Valentino Rossi punya ambisi mengembalikan hal itu melalui akademi balap VR46 yang dia bangun, sekaligus memutus dominasi Spanyol.

MotoGP adalah kebanggaan Italia pada periode tahun 2000-an. Dari 2001 sampai 2009, Valentino Rossi tujuh kali jadi juara dunia kelas paling bergengsi tersebut. Nicky Hayden dan Casey Stoner sempat menyelingi keperkasaan The Doctor saat jadi juara dunia di 2006 dan 2007.

Periode lain saat Italia menguasai kelas premier adalah pada pertengahan 1960-an sampai medio 1970-an. Giacomo Agostini seperti tak punya lawan sebanding saat itu saat meraih delapan gelar juara dunia 500 cc, termasuk tujuh secara beruntun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PHILLIP ISLAND, AUSTRALIA - OCTOBER 17:  Valentino Rossi of Italy and the Gauloises Fortuna Yamaha Team celebrates after the Australian Motorcycle Grand Prix which is round fifteen of the MotoGP World Championship at Phillip Island Grand Prix Circuit on October 17, 2004 in Phillip Island, Australia. (Photo by Ryan Pierse/Getty Images)Valentino Rossi di Phillp Island 2004 Foto: Getty Images/Ryan Pierse

Tapi pada nyaris satu dekade terakhir, MotoGP jadi milik talenta-talenta muda Spanyol yang penuh bakat. Dalam sembilan tahun terakhir, pebalap-pebalap Negeri Matador berhasil menjadi juara dunia delapan kali. Cuma Casey Stoner di 2011 yang berhasil merecoki dominasi tersebut.

Jorge Lorenzo tiga kali jadi juara dunia (2010, 2012, dan 2015). Sementara sisanya digasak Marc Marquez, bahkan saat dia baru menjalani musim debut di ajang MotoGP.

ADVERTISEMENT

Jauh di dalam lubuk hatinya, Valentino Rossi gusar dengan kejayaan pebalap asal Spanyol. Terlebih dia akan segera memasuki periode pensiun. Itu diakui sendiri oleh The Doctor dalam wawancara soal akademi balap yang dia bangun di kampung halaman.

Pebalap pemilik sembilan gelar juara dunia itu punya hasrat besar mengembalikan kejayaan rider-rider Italia di ajang MotoGP melalui akademi yang sudah dibangun sejak 2014.

NORTHAMPTON, ENGLAND - AUGUST 23:  Jorge Lorenzo of Spain and Ducati Team and Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team (L) smile during the press conference pre-event during the MotoGp Of Great Britain - Previews at Silverstone Circuit on August 23, 2018 in Northampton, England.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Jorge Lorenzo dan Marc Marquez mewakili Spanyol mengusasi MotoGP dalam 10 tahun terakhir Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

"Adalah tantangan buat kami membuat (pebalap) Italia berada di puncak. Kami punya sejarah yang hebat, tapi dalam beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran," kata Rossi dikutip dari The Race.

Jerih payah Rossi selama bertahun-tahun, dan juga uang serta waktu yang dicurahkan untuk VR46 Academy mulai membuahkan hasil yang diinginkan. Franco Morbidelli menjadi anak didik pertama Rossi yang meraih kemenangan di kelas MotoGP. Beberapa pebalap lain di kelas MotoGP, Moto2 dan Moto3 juga menunjukkan hasil yang membanggakan.

"Jadi kami bekerja keras, kami memberikan waktu dan uang dan tenaga untuk ini, dan sepertinya kami bisa bertarung. Spanyol masih nomor satu, tapi kami bisa bertarung dengan mereka."

"Saya pikir saya harus menjadi motivasi yang hebat untuk mereka. Mereka masih melihat saya berada di sana (lintasan) bertarung dengan mereka dan masih bisa memberikan upaya yang optimal. Itu memotivasi mereka untuk bisa melaju lebih cepat lagi," tuntasnya.




(din/rgr)

Hide Ads