Akhir pekan lalu, promotor MotoGP Dorna Sports menguji coba alat komunikasi yang tertanam di helm pebalap. Rencana awalnya, alat komunikasi itu ditujukan untuk memberikan informasi kepada pebalap seperti info bendera merah (red flag) dan lain-lain.
Visibilitas pengendara kepada bendera yang dikibarkan marshal adalah masalah yang menjadi perhatian. Pebalap MotoGP setuju untuk menguji sistem radio komunikasi.
"Itu benar-benar hanya tes pendahuluan pertama, katakanlah, pada dasarnya untuk menguji dua hal. Satu, untuk mengetahui apakah pebalap bisa mendengar pesan. Dan kedua, untuk melihat apakah mereka terganggu oleh pesan yang bisa tiba di tengah-tengah tikungan atau pada saat membutuhkan konsentrasi (ketika balapan)," kata Direktur Olahraga Dorna, Carlos Ezpelata seperti dikutip Motorsport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kedua kasus tersebut, hasilnya sangat bagus untuk pebalap yang kami ajak bicara. Jadi, kami sangat bahagia di hari pertama ini."
Sebagian besar pebalap merasa pengujian alat komunikasi itu positif. Namun, sebagian pebalap lainnya khawatir earphone yang tertanam di helm akan menyulitkan mereka mendengar suara mesin.
"Kami mencoba dan itu bagus karena suaranya jernih dan saya bisa mendengar apa yang mereka katakan. Tapi sayangnya ada... mereka harus mengganti bagian dalam karena sepertinya saya tidak menggunakan penyumbat telinga, jadi suara (angin)sangat tinggi dan saya tidak dapat terlalu banyak mendengar mesin," kata Andrea Dovizioso.
Pebalap Suzuki, Joan Mir, menambahkan perangkat ini masih harus disempurnakan. Jika sudah diperbaiki, tak menutup kemungkinan pebalap MotoGP dengan nyaman menggunakan sistem komunikasi tersebut.
"Biasanya, penyumbat telinga yang kami gunakan (meredam kebisingan angin) sedikit lebih banyak. Kami hampir tidak mendengar apa pun dari luar, dan dengan ini sepertinya kami mendengar lebih banyak. Untuk beberapa pengendara, ini bisa menjadi masalah," katanya.
Pol Espargaro dari KTM harus berhenti menguji sistem komunikasi tersebut. Dia merasa kebisingan saat mengendarai motor terlalu banyak.
"Sayangnya, itu tidak bagus," katanya. "Saya bisa mendengar pesan masuk ke telinga saya dan saya bisa mengerti apa yang mereka katakan kepada saya, dan itu bagus. Tapi masalahnya adalah peredam bising. Jadi, penyumbat telinga yang kami gunakan (biasanya) menghilangkan suara bising dan terlalu berisik," kata Pol.
Ezpeleta mengakui bahwa beberapa masalah harus diselesaikan sebelum sistem komunikasi resmi digunakan.
"Jelas ada beberapa hal yang harus kami perbaiki pada sistem baru," kata Ezpeleta. "Sekarang ini hanya tentang mendengarkan pebalap dan melihat apa persyaratan kami untuk masa depan, apakah akan ada kabel atau tanpa kabel; ukuran receiver pada baju balap; earphone dan seberapa banyak kebisingan yang mereka hilangkan dari motor," sebut Ezpelata.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah