Universitas Indonesia bersama dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) bekerja sama membuat sebuah bus listrik ukuran besar yang digunakan untuk wilayah perkotaan. Bus ini jenis low floor ini desainnya cukup unik karena bentuknya mengotak, dengan sudut-sudut yang tajam.
Dijelaskan Head of Bussines Development, Sales & Aftersales Service MAB, B. Prabowo Kartoleksono, bus listrik ini hadir sebagai joint research development dengan Universitas Indonesia (UI). UI mendapat dana penelitian dari LPDP(Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk membuat riset sebuah produk yang siap dijual. Dan mereka memilih membuat bus listrik sebagai lanjutan dari program Molina (Mobil Listrik Nasional) yang digagas saat zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dulu.
"Mereka (UI) gandeng MAB karena mereka perlu mitra yang ada di industrinya. Jadi mereka tidak hanya meriset, tapi mereka bisa sampai ke pasar. Kami dari MAB juga senang hati, karena kami terus berusaha meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi kita buat sama-sama dengan UI," bilang Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Prabowo, sasis MAB didesain sendiri oleh putra-putri bangsa sendiri di pabrik MAB yang ada di Demak, Jawa Tengah. Sedang UI mengembangkan sistem AC-nya (PT AICOOL) dan motor penggerak, termasuk controller bus listrik ini. Sementara untuk baterainya masih disuplai dari China oleh perusahaan CATL.
"Jadi begitu ini diproduksi, nanti akan bareng sama UI. Jadi ini buah hasil risetnya UI dikerjakan oleh start-up yang dibentuk oleh UI nanti, sehingga akan menjadi suatu produk yang kita jual sebagai produk City Bus buatan MAB UI," sambung Prabowo.
![]() |
Bicara desain, bus listrik ini bentuknya cukup unik dengan desain mengotak. Prabowo menjelaskan bahwa desain bus listrik ini rancangan pihak UI sendiri.
Secara umum, bus listrik UI bisa menampung kapasitas penumpang hingga 64 orang. Sementara kecepatan maksimal bus listrik ini adalah 130 km/jam namun dengan pembatasan 100 km/jam. Soal jarak tempuh, bisa mencapai 250-350 km. Bus listrik ini menggunakan baterai LiFePo 600-624V 520Ah 315.18 kWh yang diklaim bisa tahan hingga 7 tahun. Adapun suspensinya sudah pakai jenis suspensi udara (air suspension) yang bisa diatur tinggi rendahnya.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!