Lebih Murah, Kuba Demam Motor Listrik Bikinan China, Ini Fotonya

A biker kicks up dust at a late afternoon gathering by electric scooterists to show off stunts and race in Havana, Cuba, Friday, July 15, 2022. Cuba has been flooded in recent years with “motorinas”, as these electric scooters are called on the island, a fad for many, but also a solution to the transportation problems and fuel shortages that overwhelm the Caribbean nation. (AP Photo/Ramon Espinosa)

Orang-orang berkumpul di motor listrik mereka untuk menghabiskan sore hari sembari memamerkan aksi dan balap di Havana, Kuba, Jumat (15/7/2022).

Dilansir dari Associated Press, beberapa tahun terakhir dilaporkan Kuba telah dibanjiri dengan 'motorina' atau sebutan untuk motor listrik di negara itu.

Hadirnya motor listrik disebut menyelamatkan warga Kuba dari krisis bahan bakar. Hal ini bersamaan dengan sepeda motor listrik buatan Cina yang dibanderol dengan harga yang relarif murah, yakni antara USD 1.800-2.300 atau sekitar Rp 25-32 juta. Harga tersebut enam kali lipat lebih murah dibandingkan harga sepeda motor bertenaga bensin yang ada di Kuba.

Motor listrik menjadi salah satu solusi untuk masalah transportasi dan kekurangan bahan bakar yang selama ini mengintai negara Karibia.

Berkembangnya sepeda motor listrik saat ini seakan menjadi solusi bagi warga Kuba untuk membangun kembali perekonomiannya. Sebagaicatatan, negara tersebut pernah mengalami embargo minyak oleh AS.

Kendaraan ramah lingkungan ini pertama kali dilisensikan untuk impor pada tahun 2013 dengan kecepatan maksimum yang dimiliki sepeda motor listrik adalah sekitar 50 kilometer per jam. Kemudian, sejak saat itu kendaraan tersebut berlipat ganda di beberapa jalan, khususnya kota terbesar seperti Havana.

Pihak pemerintahan Kuba menyatakan bahwa ada sekitar 210.000 sepeda motor listrik yang saat ini digunakan. Angka tersebut diperkirakan akan naik, hal tersebut dikarenakan pemerintah mulai menjualnya lebih murah seharga USD 1.700 atau sekitar Rp 23 juta.