PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) membenarkan, kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah bisa berdampak pada harga sepeda motor di Indonesia. Itulah mengapa, untuk menyiasati kemungkinan tersebut, mereka telah menyiapkan sejumlah strategi.
Teuku Agha selaku Sales and Marketing Division Head 2W PT SIS mengatakan, kenaikan dolar akan berpengaruh terhadap harga kendaraan di Tanah Air, terutama yang berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari negara produsen.
"Harga unit motor CBU otomatis kena dampak akibat naiknya nilai tukar dolar. Kalau unit yang diproduksi lokal, tergantung dengan bahan bakunya, ada yang impor atau tidak. Kalau masih ada yang impor, otomatis akan berpengaruh juga terhadap biaya produksi," ujar Teuku Agha saat dihubungi detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kini, ada sejumlah produk Suzuki yang masih berstatus CBU dari India, mulai dari Suzuki Avenis, Burgman Street hingga Gixxer SF250. Meski demikian, pihaknya masih berada di tahap wait and see untuk melakukan revisi harga. Sebab, kenaikan dolar sifatnya masih fluktuatif alias tak tetap.
Meski demikian, Suzuki telah menyiapkan satu siasat agar konsumen tetap merasa puas ketika harga sepeda motor benar-benar naik. Produsen yang identik dengan nuansa biru muda itu akan menyediakan layanan aftersales atau purnajual ekstra untuk para konsumennya di Indonesia.
"Antisipasi Suzuki untuk hal ini kami meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen di showroom-showroom utama kami seperti pekan free check up dan free oli untuk konsumen loyal yang menerima undangan," ungkapnya.
![]() |
Selain Suzuki, kami juga telah menghubungi produsen roda dua lain seperti Honda untuk meminta tanggapan mengenai kenaikan nilai tukar dolar dan bagaimana mereka mengantisipasi lonjakan harga. Namun, hingga berita ini ditulis, mereka belum meresponsnya.
Sebagai catatan, US$ 1 kini sudah setara Rp 16.145. Meroketnya nilai tukar dolar AS dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari inflasi Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS yang naik bulan lalu, hingga hubungan Israel-Iran yang memanas sejak 1-2 pekan terakhir.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah