Kota Ini Larang Keras Pemotor Pakai Helm Full Face, Apa Alasannya?

Pengendara motor di Filipina. — Pemotor di kota San Carlos, Filipina tak boleh pakai helm full face. Foto: Doc. PNA Gov.

Jakarta -

Secara safety atau keamanan, helm full face tentu lebih baik dibandingkan half face. Namun, ada satu wilayah yang pemerintah kotanya melarang penggunaan helm full face. Apa alasannya?

Disitat dari Phillipines News Agency dan Visordown, Rabu (13/3), larangan menggunakan pengaman kepala penuh itu berlaku di San Carlos, Filipina. Sebaliknya, pemerintah setempat justru mewajibkan penggunakan helm half face melalui Perintah Eksekutif (EO) 89 amandemen Pasal 1 EO 86 yang diterbitkan dua pekan lalu.

"Penggunaan helm full-face tidak diperbolehkan di dalam kota. Namun, mulai dari area (yang disebutkan) di luar kota San Carlos, penggunaan helm seluruh wajah diharuskan," ujar Walikota San Carlos, Renato Gustilo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helm full face terbaru RSV berbahan karbon dan fiber

Helm full face Foto: Dok. RSV

Gustilo menjelaskan, aturan tersebut dibuat untuk mencegah terjadinya kejahatan di lokasi terbuka. Kata dia, banyak penjahat yang menggunakan helm full face untuk mengaburkan identitasnya.

Misalnya, pada bulan lalu, ada pelaku kejahatan yang melempar granat ke tempat ramai. Imbasnya, tiga orang terluka dan dua kendaraan rusak parah. Namun, sosok pelempar granat itu menggunakan helm full face agar tak dikenali polisi dan kamera pemantau.

"Kami telah melakukan pengamatan dan berkesimpulan bahwa sebagian besar kejahatan dilakukan orang yang memakai helm motor full face untuk menyembunyikan identitasnya," ungkapnya.

Pengendara motor di Filipina. Foto: Doc. PNA Gov.

Pemerintah setempat telah mendirikan sejumlah pos pemeriksaan untuk melakukan razia terhadap pengendara motor dan penumpang. Harapannya, aturan baru tersebut bisa dipatuhi seluruh pihak.

"Seluruh pengendara motor dan penumpang wajib melepas helm, kap mesin, atau masker atas perintah aparat penegak hukum yang berjaga di pos pemeriksaan yang didirikan di tempat-tempat tertentu berdasarkan aturan ini," kata Gustilo.

Selain larangan menggunakan helm full face, pemerintah San Carlos juga membatasi kecepatan motor menjadi hanya 40 km/jam di pusat kota. Kemudian pengendara juga diwajibkan mengenakan sarung tangan.