Motor Suzuki Kalah Laku dari Honda-Yamaha, Apa Sebabnya?

Penjualan motor Suzuki di Indonesia kalah jauh dari Honda dan Yamaha. Bahkan, market share Suzuki di segmen roda dua tak sampai 10 persen. Kondisi tersebut makin diperburuk dengan jarangnya pabrikan merilis model baru di pasaran.

Suzuki sebenarnya punya modal kuat melawan Honda dan Yamaha di Indonesia. Selain dikenal awet, produk mereka juga dibanderol cukup murah. Hanya saja, soal inovasi, mereka agak tertinggal dari dua musuh utamanya tersebut.

Komisioner PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Soebronto Laras memahami posisi Suzuki di pasar roda dua Indonesia. Dia sadar, penjualan produknya memang tak setinggi Honda dan Yamaha. Namun, kata dia, itu bukannya tanpa alasan.

Bronto menjelaskan, Suzuki merupakan satu-satunya merek Jepang di Indonesia yang memasarkan motor dan mobil. Sehingga, mau tak mau, pihaknya harus membuat skala prioritas dan memilih mobil sebagai fokus utamanya.

"Karena kita satu-satunya pabrikan yang mobil dan motornya menjadi satu. Jadi saat ini, kita prioritaskan dulu mobilnya karena investasinya gede," ujar Soebronto Laras saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis sore (15/6) kemarin.

"Nyetak body frame segala macem sama dan bisa dipakai dua-duanya, tapi kalau lihat prioritasnya pilih mana? Kita sebagai pengusaha harus lihat sisi itunya," ungkapnya.

Sebagai perusahaan otomotif yang bertarung di pasar ketat, Suzuki kesulitan menaruh fokus pada kedua lini bisnisnya. Menurut Bronto, permintaan konsumen Suzuki sendiri lebih banyak pada produk roda empat, ketimbang roda dua.

Meski demikian, dia memastikan, Suzuki tak akan berhenti menjual sepeda motor di Indonesia. Dia tak menutup kemungkinan, di kemudian hari, penetrasinya lebih diperkuat.

"Oh, kita nggak akan (menghentikan produksi motor di RI), kita tunggu saja karena kita kan sudah punya pabrik (yang memproduksi) motor bebek, sport dan lainnya. Kita sudah bikin (motor) dan pabrik plastiknya ada di sini," tuturnya.

"Sekarang tinggal kitanya mau ubah nggak, kita sih sekarang amankan dulu yang pasarnya gede (mobil) di Indonesia," kata dia menambahkan.