Luhut Ungkap Subsidi Motor Listrik, Orang Jadi 'Nahan' Beli

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat membocorkan bahwa tahun depan pemerintah akan memberikan subsidi untuk kendaraan listrik. Bocoran subsidi kendaraan listrik ini membuat konsumen yang berniat membeli motor listrik jadi menunda pembelian.

Hal itu disampaikan oleh salah satu perwakilan dari Gesits dalam FGD "Standard grCo2/km dan Subsidi KBLBB yang Tidak Membebani APBN yang diadakan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB).

"Kita sudah melihat bahwa dari Kemenko Marves, Pak Luhut, memberikan semacam bocoran subsidi. Ini mungkin kita juga kaget, dan ini diterima dengan publik. Itu langsung banyak sekali yang mempertanyakan tentang subsidi ke kita. Berarti menurut kami antusiasme dari masyarakat itu cukup baik dalam menerima pemberitaan subsidi tersebut," katanya dalam FGD yang diadakan secara virtual.

Namun, ada dampak yang diterima produsen motor listrik saat wacana subsidi dilontarkan Luhut. Menurut dia, konsumen motor listrik banyak yang menahan pembelian karena menunggu agar dapat subsidi.

"Orang jadi seperti menahan-nahan untuk belinya, nanti saat dapat subsidi saja. Padahal, subsidi kan masih dalam diskusi. Kita juga belum tahu teknisnya seperti apa," ujarnya.

"Kita beberapa minggu banyak sekali pertanyaan dari masyarakat maupun dari jaringan distribusi kita. Nilai yang diberikan kan tercetus Rp 6,5 juta. Itu kan apakah berlaku untuk semua sepeda motor listrik. Kita sebagai produsen juga pengin tahu arahnya subsidi seperti apa," sebutnya.

Sementara itu, Arianto Wibowo dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyampaikan pemerintah saat ini masih menggodok aturan subsidi tersebut.

"Kami memang masih berproses untuk menetapkan. Paling tidak untuk government memang penuh kehati-hatian dalam menetapkan sebuah insentif atau disinsentif. Kemarin itu pembahasannya kira-kira insentif untuk sepeda motor itu seberapa besar yang bisa membikin atau masyarakat itu berubah pikiran. Jadi kalau ada harga segini masyarakat lebih memilih EV (kendaraan listrik) daripada ICE (kendaraan bermesin bakar," katanya.